RADAR TASIK TV - Dalam konferensi pers menjelang laga melawan Spanyol, Davide Frattesi meminta Italia untuk menghindari duel satu lawan satu karena pemain lawan sangat kuat secara individu.
Pemain Inter Milan ini menilai gaya bermain Spanyol yang menyerang dan berbasis penguasaan bola membuat Italia harus lebih berhati-hati dalam fase bertahan.
Frattesi mengakui bahwa penguasaan bola Italia akan lebih sedikit saat menghadapi Spanyol dan menekankan pentingnya memanfaatkan peluang yang ada.
“Saya kira akan ada lebih banyak ruang dan juga lebih banyak pertahanan, bahkan jika kami ingin memainkan pertandingan yang lebih berbasis penguasaan bola,” kata Frattesi dikutip dari Football Italia.
“Melawan Spanyol, kami tentu akan memiliki penguasaan bola yang lebih sedikit dibandingkan saat melawan Albania,” lanjutnya.
BACA JUGA:Miris, Kalah Saing dari Toko Online, 90 Toko di Pasar Singaparna Tasikmalaya Tutup Permanen
“Penguasaan bola adalah kekuatan mereka, kami harus lebih berhati-hati dalam fase bertahan meskipun, tidak seperti Albania, pertahanan mereka tidak akan tertutup selama 90 menit,” ujarnya.
“Kami harus pandai memanfaatkan peluang yang akan datang pada kita," tambahnya.
Frattesi juga mengakui potensi besar yang dimiliki oleh pemain muda Spanyol, Yamal, dan meminta Italia harus pandai memaksimalkan peluang yang muncul dari kesalahan lawan.
Untuk mengalahkan Spanyol, Frattesi menekankan bahwa Italia harus tahu bagaimana menderita dan menghindari duel satu melawan satu.
“Kami tidak akan mencari tahu tentang Yamal sekarang, dia ditakdirkan untuk menjadi pemain hebat di dunia sepakbola,” ujarnya.
BACA JUGA:Transformasi Memukau Jo Jung Suk dalam Film Komedi Terbaru
“Kekuatan Spanyol selalu sama seperti selama bertahun-tahun, fase penguasaan bola dan dribbling. Kami harus pandai dalam hal itu, mengeksploitasi peluang karena Spanyol tidak punya keinginan untuk memberikan banyak hal,” paparnya.
“Saat ini, saya yakin Spanyol lebih unggul dari kami. Kami harus tahu bagaimana menderita, tahu bagaimana bertarung, ini fundamental,” tuturnya.
“Jika kami menempatkan mereka dalam duel satu lawan satu di pertandingan, itu akan sangat sulit," pungkasnya.