“saya belajar banyak secara otodidak dan dari pelatihan dari PPL. Saya masih muda dan ingin terus belajar sehingga hingga kini saya sudah tidak menggunakan pupuk kimia untuk menyuburkan padi saya. Saya gunakan pupuk organik hasil dari komposisi dan percobaan saya sendiri. Alhamdulillah hasilnya maksimal.”Ujarnya.
BACA JUGA:Komisioner KPU Kabupaten Tasikmalaya Monitoring Pelaksanaan Coklit, Progres Capai 70 Persen
BACA JUGA:Tebing Setinggi 40 Meter Longsor, Jalur Utama Tasikmalaya-Garut Lumpuh Total
Jeje juga berperan sebagai pendidik, ia sering mengajak anak-anak muda untuk tertarik menggeluti dunia pertanian, saungnya selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin belajar tentang pupuk organik yang ia kembangkan.
“Saya membuat orang agar tertarik datang ke tempat saya, saya juga terbuka selalu ada orang yang mau belajar pertanian ke saung saya ini. Semoga makin banyak regenerasi petani kedepannya.”Ujarnya.
BACA JUGA:Perumdam Tirta Anom Banjar Bakal Bagikan Sambungan Rumah Gratis Bagi 1.000 Penerima
BACA JUGA:Cobain Trik Ini, Cabai Yang Kamu Tanam Auto Berbuah Lebat
Dengan semangatnya, Jeje berkomitmen untuk terus mengembangkan kemampuannya di bidang pertanian dan berbagi ilmu dengan para petani lainnya, upaya ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas petani, terutama di Kota Tasikmalaya.
Semoga semakin banyak regenerasi petani seperti Jeje yang berkontribusi pada ketahanan pangan dan keberlanjutan pertanian di Indonesia.
BACA JUGA:Dalam Setahun Tanpa Laporan Kejahatan, 2 Desa Di Kota Banjar Terima Penghargaan
BACA JUGA:HUT Ke- 78 Bhayangkara, Polres Ciamis Komitemen Dukung Pembangunan Daerah
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Beri kut ini: