Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol.
BACA JUGA:Sering Dianggap Sepele, Ternyata Khasiat Minum Susu Sangat Baik Untuk Kesehatan Jantung
BACA JUGA:10 Manfaat Gula Aren Bagi Kesehatan Tubuh, Solusi Buat Kamu yang Memiliki Anemia
3. Mengganggu kesimbangan mikrobiota usus
Soda dan minuman berpemanis buatan dapat memengaruhi mikrobioma usus dan tingkat glikemik.
Studi lain menunjukkan bahwa pemanis buatan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik.
4. Meningkatkan kadar gula darah
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), sekaleng minuman ringan cola 12 ons biasa mengandung sekitar 37 gram gula tambahan.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Indonesia merekomendasikan batas konsumsi gula sebesar lima puluh gram, atau empat sendok makan.
Menurut Heather Davis, MS, RDN, LDN, ahli gizi terdaftar di Nutrisense, minuman manis ini dapat memengaruhi gula darah secara signifikan.
Banyak orang memiliki gula darah tinggi karena gula tambahan yang diserap dengan cepat dari soda.
Akibatnya, produksi insulin meningkat untuk mencoba menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi.
Tren variabilitas glikemik yang tinggi atau perubahan dan fluktuasi glukosa yang signifikan dapat disebabkan oleh pola lonjakan dan penurunan glukosa yang tidak stabil selama hari ini.
Risiko dapat meningkat dengan variabel glikemik yang tinggi.
BACA JUGA:Soda dan Kesehatan: Cara Memilih Minuman yang Aman untuk Dikonsumsi
BACA JUGA:Hati-hati, Ternyata Makan dan Minum Bekas Orang Lain Berisiko Menyebarkan Penyakit Menular
5. Mengiritasi lambung
Meskipun soda tidak merusak lambung secara langsung, kandungan karbonnya tinggi dapat menyebabkan iritasi lambung bagi orang yang sudah mengalami masalah pencernaan.