Ketika ibu hamil mengonsumsi pepaya muda, papain yang ada dalam lateks tersebut dapat merangsang kontraksi rahim secara berlebihan.
BACA JUGA:Hukum Puasa Ramadhan 2024 Untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
BACA JUGA:Manfaat Buah Sirsak untuk Ibu Hamil, Nutrisi dan Khasiat yang Tidak Boleh Dilewatkan
Jika rahim berkontraksi terlalu dini, hal ini bisa memicu persalinan prematur atau, dalam kasus yang lebih parah, keguguran.
2. Merusak Pertumbuhan Janin
Papain dalam pepaya muda juga berpotensi mengganggu perkembangan membran vital janin. Membran ini bertugas melindungi janin selama proses pertumbuhan di dalam rahim.
Dengan rusaknya membran, janin akan lebih rentan terhadap gangguan yang bisa mengancam kelangsungan hidupnya.
3. Efek Hormon Prostaglandin
Zat aktif dalam pepaya muda, terutama papain, dapat meniru kerja hormon prostaglandin. Hormon ini bertanggung jawab dalam memicu proses persalinan dengan merangsang kontraksi otot rahim.
Pada ibu hamil yang belum memasuki waktu persalinan, keberadaan prostaglandin dalam jumlah tinggi bisa memicu persalinan dini atau keguguran spontan.
4. Risiko Alergi dan Iritasi Lambung
Selain berisiko memicu kontraksi, kandungan lateks dalam pepaya muda dapat menyebabkan alergi atau iritasi pada lambung dan saluran pencernaan.
Lateks bersifat iritan bagi sebagian orang, yang menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan kram perut. Pada ibu hamil, kondisi ini akan memperparah rasa tidak nyaman yang mereka alami selama kehamilan.
Mengapa Pepaya Matang Aman untuk Ibu Hamil?
Sebaliknya, pepaya matang dianggap aman dikonsumsi oleh ibu hamil dalam jumlah yang wajar. Pepaya matang mengandung nutrisi seperti vitamin C, serat, dan beta-karoten, yang bermanfaat bagi kesehatan ibu dan janin.
Saat pepaya matang, kadar lateksnya berkurang drastis sehingga tidak lagi memicu efek kontraksi yang berbahaya.