RADARTASIKTV.ID - Sebanyak 200 an petani di empat desa Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, mengikuti sekolah lapangan Good Manufacturing Practice, yang diselenggarakan oleh dinas pertanian ketahanan pangan dan perikanan Kabupaten Tasikmalaya.
Di sekolah lapangan yang bertajuk Upland Project ini, para petani diajarkan bagaimana mengolah dan memproduksi sendiri pupuk organik.
Adapun bahan yang digunakan untuk memproduksi pupuk organik ini, diantaranya kotoran ternak seperti sapi, serta sisa, pakan sapi.
BACA JUGA:Dewan Masjid Indonesia Ciamis Larang Kegiatan Politik Praktis di Tempat Ibadah, ini Alasannya....
BACA JUGA:HSN 2024, Santri di Daerah Pelosok Harus Lebih Diperhatikan, Kembangkan Keterampilan dan Fasilitas
Disampaikan oleh fasilitator kegiatan, Saep mengungkapkan, bahwa kelebihan penggunaan pupuk organik dibanding dengan pupuk kimia, yaitu efek jangka panjang terhadap tanah.
Penggunaan pupuk kimia berlebih bisa merusak unsur yang ada di dalam tanah, sehingga mengakibatkan produktivitas tanah menurun.
Sedangkan pupuk organik, pada faktanya tidak secepat pupuk kimia dalam membantu pertumbuhan, namun penggunaan pupuk organik yang berkelanjutan, akan menghidupkan kembali ekosistem tanah, dan meningkatkan kesuburan tanah, yang akan berdampak pada produktivitas hasil pertanian.
BACA JUGA:Lebih Dari 10 Ribu Paket Makan Dibagikan Program Bakul Tasik
Untuk mendukung ekosistem keberlanjutan pupuk organik, pemerintah mensupport para petani dengan memberikan bantuan, sapi sebagai produsen bahan pupuk, serta alat pengolahan pupuk organik.
Selain mempelajari cara pembuatan pupuk organik, para petani juga diajarkan bagaimana menghasilkan produk baik pupuk maupun padi organik, yang berkualitas tinggi, serta memiliki nilai jual yang kompetitif di pasaran.
BACA JUGA:11 Hairstyle Pria yang Wajib Dicoba, Dari Klasik Hingga Edgy
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :