Mengenal Gejala, Penyebab, dan Solusi Terbaik untuk Mengatasi Saraf Kejepit, Yuk Simak...

Senin 18-11-2024,18:25 WIB
Reporter : Agi Gimnastiar
Editor : Hilmi Pramudya

RADARTASIKTV.ID - Saraf kejepit adalah kondisi medis yang terjadi ketika suatu saraf tertekan atau terjepit oleh struktur tubuh di sekitarnya, seperti tulang, cakram, atau ligamen.

Gejala yang muncul bisa bervariasi, mulai dari rasa nyeri tajam, kesemutan, hingga mati rasa pada bagian tubuh yang terhubung dengan saraf yang terjepit.

Meski sering dianggap sebagai gangguan ringan, saraf kejepit yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti kelemahan otot atau bahkan kelumpuhan pada bagian tubuh yang terkena.

Penyebab saraf kejepit sangat beragam, mulai dari postur tubuh yang buruk, cedera, hingga kondisi medis tertentu seperti hernia diskus atau osteoarthritis.

Faktor-faktor ini dapat menyebabkan tekanan berlebih pada saraf dan memicu timbulnya gejala.

Untungnya, saraf kejepit bisa diobati dengan berbagai cara, mulai dari pengobatan konservatif seperti fisioterapi dan obat anti-inflamasi, hingga tindakan medis lebih lanjut jika diperlukan.

BACA JUGA:Tips Mengatasi Rambut Rontok Dengan Pola Hidup Sehat: Cukup Kurangi Stres

BACA JUGA:Tips Sederhana Mengatasi Hidung Tersumbat, Dijamin Bikin Napas Lebih Lega

Apa Itu Saraf Kejepit?

Saraf kejepit atau pinched nerve terjadi ketika ada tekanan pada saraf yang menyebabkan gangguan pada fungsi saraf tersebut.

Tekanan ini bisa datang dari berbagai sumber, seperti jaringan tubuh yang terhimpit, misalnya dari hernia diskus, tulang yang mengalami degenerasi, atau bahkan otot yang menegang.

Tekanan tersebut mengganggu aliran impuls listrik yang berjalan melalui saraf, menyebabkan rasa sakit, mati rasa, atau kelemahan di area yang dipersarafi oleh saraf yang tertekan.

Saraf kejepit biasanya terjadi pada bagian tubuh yang memiliki ruang sempit untuk saraf, seperti tulang belakang.

Meski dapat terjadi pada siapa saja, kondisi ini lebih sering dialami oleh orang dewasa yang lebih tua, karena seiring bertambahnya usia, struktur tulang belakang kita bisa mengalami perubahan yang berpotensi mempengaruhi saraf.

Gejala Saraf Kejepit

Gejala saraf kejepit bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan tekanan yang dialami oleh saraf tersebut.

Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering terjadi pada orang yang mengalami saraf kejepit:

1. Nyeri atau Sensasi Terbakar

Salah satu gejala utama dari saraf kejepit adalah rasa nyeri yang tajam atau sensasi terbakar.

Rasa sakit ini bisa muncul secara tiba-tiba dan terasa menjalar, tergantung pada lokasi saraf yang tertekan.

Misalnya, jika saraf kejepit terjadi di tulang belakang bagian bawah, rasa nyeri bisa menjalar ke kaki, sedangkan jika terjadi di bagian leher atau punggung atas, rasa nyeri dapat menjalar ke lengan atau tangan.

2. Kelemahan Otot

Saraf yang terjepit dapat mengganggu aliran impuls listrik yang membantu otot untuk bergerak dengan baik.

Akibatnya, otot-otot yang dipersarafi oleh saraf tersebut bisa menjadi lemah, bahkan menyebabkan kesulitan dalam menggerakkan bagian tubuh yang terdampak.

3. Kebas atau Mati Rasa

Kebas atau mati rasa adalah gejala lain yang sering dirasakan saat seseorang mengalami saraf kejepit.

Area yang dipersarafi oleh saraf yang terjepit bisa menjadi kesemutan atau kehilangan rasa sepenuhnya, yang membuat pengidapnya merasa tidak nyaman atau kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

4. Kesulitan dalam Mengontrol Gerakan

Karena saraf kejepit memengaruhi komunikasi antara otak dan tubuh, pengidapnya bisa mengalami kesulitan dalam mengontrol gerakan atau koordinasi.

Misalnya, seseorang yang mengalami saraf kejepit di bagian leher atau punggung atas mungkin merasa sulit untuk memutar kepala atau mengangkat tangan.

5. Rasa Sakit yang Meningkat saat Bergerak

Gerakan tertentu, seperti membungkuk, memutar tubuh, atau mengangkat barang berat, dapat memperburuk rasa sakit yang disebabkan oleh saraf kejepit.

Bahkan, beberapa orang merasa lebih nyaman saat berbaring atau menjaga posisi tubuh yang tidak terlalu banyak bergerak.

BACA JUGA:Deretan Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi, ini Cara Aman Melindungi Jantung

BACA JUGA:9 Manfaat Menakjubkan Daun Kelor, Rahasia Alam untuk Menjaga Kesehatan

Penyebab Saraf Kejepit

Saraf kejepit bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab umum meliputi:

1. Hernia Cakram

Hernia cakram atau slipped disk adalah salah satu penyebab paling umum dari saraf kejepit.

Cakram tulang belakang yang mengalami kerusakan atau pecah dapat menekan saraf yang terdekat.

Kondisi ini sering terjadi pada punggung bawah dan leher, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke lengan atau kaki.

2. Degenerasi Tulang Belakang

Seiring bertambahnya usia, tulang belakang kita bisa mengalami perubahan degeneratif, seperti osteoarthritis atau penyempitan ruang antara tulang belakang (stenosis spinal).

Hal ini dapat menyebabkan tekanan pada saraf yang lewat di area tersebut.

3. Cedera atau Trauma

Cedera fisik akibat jatuh atau kecelakaan dapat menyebabkan tulang belakang atau sendi bergeser, sehingga memberi tekanan pada saraf.

Kondisi ini sering terjadi pada atlet atau pekerja yang berisiko tinggi terhadap cedera fisik.

4. Postur Tubuh yang Buruk

Posisi tubuh yang salah, seperti membungkuk terlalu lama di depan komputer atau membawa beban berat tanpa teknik yang benar.

dapat menyebabkan ketegangan pada otot dan tulang belakang, yang akhirnya dapat memberi tekanan pada saraf.

5. Kehamilan

Pada wanita hamil, perubahan fisik seperti pembesaran rahim dapat memberikan tekanan pada saraf, terutama di bagian bawah punggung.

Hal ini sering menyebabkan nyeri punggung bawah atau saraf kejepit.

Cara Mengobati Saraf Kejepit

Saraf kejepit umumnya dapat diobati dengan beberapa pendekatan, mulai dari perawatan mandiri hingga intervensi medis lebih lanjut. Berikut adalah beberapa cara untuk mengobati saraf kejepit:

1. Istirahat dan Pembatasan Aktivitas

Salah satu langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi saraf kejepit adalah dengan memberi waktu pada tubuh untuk beristirahat.

Pembatasan aktivitas fisik yang berisiko memperburuk gejala dapat membantu proses pemulihan.

2. Terapi Fisik

Terapi fisik atau fisioterapi bertujuan untuk menguatkan otot dan meningkatkan fleksibilitas tubuh.

Terapis fisik dapat mengajarkan latihan yang dapat mengurangi tekanan pada saraf dan memperbaiki postur tubuh, sehingga mencegah saraf kejepit kambuh di masa depan.

BACA JUGA:Memahami Anxiety: Gejala yang Perlu Anda Ketahui dan Langkah-Langkah Pencegahannya

BACA JUGA:Memahami Perbedaan Asam Urat dan Rematik, Apa yang Perlu Anda Ketahui? ini Penjelasannya

3. Obat Penghilang Rasa Sakit

Obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau asetaminofen, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan akibat saraf kejepit.

Namun, penggunaan obat-obatan ini sebaiknya sesuai dengan petunjuk dokter, terutama jika gejalanya tidak kunjung membaik.

4. Kompres Dingin atau Panas

Kompres dingin pada area yang terasa sakit bisa membantu mengurangi peradangan, sedangkan kompres panas dapat membantu mengendurkan otot yang tegang.

Kedua metode ini dapat digunakan bergantian untuk meredakan gejala saraf kejepit.

5. Intervensi Medis dan Pembedahan

Jika saraf kejepit tidak membaik dengan perawatan konservatif, dokter dapat merekomendasikan prosedur medis lebih lanjut.

seperti suntikan steroid untuk mengurangi peradangan atau bahkan pembedahan jika ada hernia cakram yang besar atau kondisi lain yang membutuhkan perbaikan struktural.

Kategori :