RADARTASIKTV.ID - Di tengah mewabahnya penyakit mulut dan kuku yang menyerang sapi, diberbagai daerah di Indonesia, Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Ciamis, justru berhasil menekan penyebaran PMK, dengan mengandalkan sebuah aplikasi pelayanan kesehatan hewan, yang diberi nama sistem pelayanan terpadu Veteriner atau Sipartner.
Dengan adanya aplikasi Si Partner, para peternak yang sapinya mengalami gejala penyakit mulut dan kuku, dapat melaporkan kepada Disnakkan, sehingga akan langsung ditindaklanjuti, dengan menerjunkan tim yang sudah disiagakan selama 24 jam diseluruh kantor UPTD.
Para petugas dari Disnakkan, nantinya akan langsung mendatangi lokasi, untuk melakukan pengobatan serta memberikan bantuan desinfektan, kepada para peternak maupun bandar secara gratis.
Disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Ciamis, Asri Kurnia, berkat adanya aplikasi Si Partner, pihaknya dapat langsung menindaklanjuti berbagai laporan dari masyarakat. Sehingga jumlah kasus PMK di Ciamis pada tahun 2025 ini hanya menyerang 1 ekor sapi, dengan kondisi sudah tertangani.
"Aplikasi si Partner ini merupakan bentuk laporan cepat dari masyarakat, sehingga kita bisa langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk memberikan pengobatan kepada sapi yang terindikasi PMK," ujarnya.
Meski telah berhasil mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku, namun Disnakkan Kabupaten Ciamis, tetap mengimbau para peternak, agar selalu menerapkan bio security di kandangnya masing-masing. Serta selektif dalam membeli sapi dari luar daerah, terutama harus dilengkapi dengan dokumen veteriner dari daerah asal.
BACA JUGA:Ditetapkan Jadi Wali Kota, Sudarsono Ajak Semua Pihak Bersatu Membangun Kota Banjar
BACA JUGA:Cegah Penyebaran PMK, 2 Pasar Hewan di Tasikmalaya Ditutup, DKPPP Lakukan Edukasi dan Vaksinasi
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :