RADARTASIKTV.ID - Sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di priangan imur, Universitas Galuh Ciamis, terpanggil untuk turut berkontribusi dalam memajukan kawasan perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah yang tergabung dalam kunci bersama.
Sebagai badan kerjasama antar daerah yang mewadahi 10 kabupaten dan kota di wilayah perbatasan Jabar dan Jateng, kunci bersama dinilai memiliki peranan strategis, sehingga mendorong Universitas Galuh Ciamis untuk menyelenggarakan kegiatan saresehan dalam rangka dies natalis ke-27.
Kegiatan ini dimanfaatkan sebagai forum diskusi akademis yang mempertemukan antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi.
Dalam saresehan ini,para peserta menyoroti berbagai kendala yang dihadapi oleh masing-masing daerah, diantaranya terkait permasalahan infrastuktur jalan yang belum memadai, karena tidak adanya jalan tol serta minimnya fasilitas transportasi publik, terutama bandara, sehingga menjadi penghambat masuknya para investor ke daerah perbatasan Jabar dan Jateng.
BACA JUGA:Pemkot Tasik Tanam Bambu di Atas Tumpukan Sampah Ciangir, Komitmen Hijaukan Lagi TPA
BACA JUGA:Memperingati Hari Bumi, FKP DAS Ajak Santri dan Siswa Tanam Pohon Untuk Tingkatkan Kualitas Udara
Menyikapi permasalahan ini, pemerintah daerah meminta peran aktif dari perguruan tinggi, untuk bersama-sama mendorong pemerintah pusat, agar segera membangun jalan tol guna memperlancar aksesibilitas di kawasan perbatasan Jabar dan Jateng.
Seperti disampaikan sekretaris daerah Kabupaten Ciamis, Andang Firman Triyadi, pihaknya mengharapkan agar pemerintah daerah bisa berkolaborasi dengan perguruan tinggi, untuk menjadikan kawasan perbatasan Jabar dan Jateng, sebagai poros pertumbuhan ekonomi baru sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Pemda dengan perguruan tinggi harus berkolaborasi, agar bisa saling melengkapi untuk mewujudkan percepatan pembangunan di wilayah perbatasan jabar & jateng, " Ujarnya.
Bak gayung bersambut, gagasan Universitas Galuh Ciamis untuk membangun wilayah perbatasan Jabar dan Jateng, direspon positif oleh pemerintah daerah, sehingga perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam pembangunan di kawasan perbatasan.
Seperti disampaikan rektor Universitas Galuh Ciamis, Dadi, menurutnya perguruan tinggi akan bergerak dalam aspek kajian akademis, sehingga nantinya menjadi pijakan bagi pemerintah daerah dalam membangun kawasan perbatasan.
"Perguruan tinggi akan berperan aktif untuk melakukan kajian akademis yang akan menjadi pijakan bagi pemerintah daerah dalam pembangunan, " Ujarnya.
Tak sekadar dalam pembangunan, kolaborasi antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi, diharapkan menjadi solusi untuk menghadapi berbagai tantangan dimasa depan.