RADARTASIKTV.ID - Wacana pembentukan tim akselerasi yang digagas Koalisi Kota Tasik Maju, Fraksi Gerindra DPRD Kota Tasikmalaya, mendapat sorotan dari pengamat politik, sekaligus Dosen Ilmu Politik Universitas Siliwangi Doktor Ali Andrias. Ali menyayangkan arah wacana yang muncul dari legislatif untuk memperkuat eksekutif.
Ali menilai wacana tersebut menyimpang dari prinsip demokrasi, yang seharusnya dijalankan berdasarkan fungsi kontrol dan pengawasan antar lembaga. Ali menganggap seharusnya ada check and balance politik yang terjadi, bukan legislatif yang membackup eksekutif.
Gagasan tim akselerasi yang muncul dari fraksi di DPRD, dinilai menabrak prinsip dasar sistem presidensial, bahwa fungsi eksekutif dan legislatif terpisahkan. Seharusnya Viman merancang program kerja bersama para kepala dinas, bukan orang legislatif.
BACA JUGA:Soal Rencana Pembentukan Tim Akselerasi, Deep Indonesia Soroti Cara Berpikir Wali Kota Tasikmalaya
Menurut Ali, fungsi DPRD bukan perpanjangan tangan eksekutif, melainkan mitra kritis yang harus mengawasi jalannya pemerintahan.
Ali menambahkan seharusnya eksekutif punya gagasan yang jelas untuk masyarakat bukan diinisiasi oleh parlemen. Ali khawatir, jika fungsi legislatif ini kabur, dan justru terlibat dalam membentuk tim yang mengamankan posisi kepala daerah, maka dikhawatirkan tidak akan ada lagi mekanisme koreksi yang sehat dalam politik lokal.
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :