RADARTASIKTV.ID - Kawasan kompleks olahraga Dadaha nampak semrawut gara-gara pedagang kaki lima (PKL). Shelter Dadaha malah sepi dan terlihat mubazir dari ratusan kini hanya tersisa empat pedagang di Shelter ini.
Kebanyakan pedagang malah berjualan di atas trotoar, meski sudah beberapa kali ditertibkan. PLT Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, Apep Yosa Firmansyah, menuturkan, pihaknya sudah punya konsep untuk menata para PKL.
Namun konsep tersebut masih belum bisa diterapkan, karena harus menunggu regulasi. PKL akan ditata menggunakan pendekatan invenstarisir aset, dengan merujuk kartu inventaris barang (KIB). Sehingga kawasan akan dikelola sesuai bidangnya.
BACA JUGA:DPRD Banjar Tak Punya Anggaran untuk Perbaikan Gedung, Usulkan Perbaikan ke Pihak Asuransi
BACA JUGA:Koperasi Lancar Barokah Tasikmalaya Sukses Transformasi Digital Lewat Program BIMA 2025
“Sudah ada konsep penataan, bukan hanya di Dadaha, tapi juga di Hz Mustofa-Cihideung, Alun-Alun, dan titik-titik keramaian lain. Kalau Dadaha, tentu masuk ke Disporabudpar. Kalau Taman Kota ya ke Disperwaskim, lalu jalan ke Putr dan Dishub. Semua sudah kita rancang, tinggal diproses jadi perda bersama DPRD,” ujarnya.
Publik berharap pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Dadaha lebih tertib kembali. Kompleks olahraga dan rekreasi itu kerap dipadati pedagang, hingga memicu kemacetan, terutama di ruas jalan utama.
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :