Pendidikan Pentahelix Dibutuhkan Atasi Kenakalan Pelajar, Budaya Gotong Royong Hilang Di Dunia Pendidikan

Senin 08-09-2025,16:06 WIB
Reporter : Sukirman
Editor : Klendi

RADARTASIKTV.ID - Masyarakat sempat digegerkan dengan aksi perusakan Kantor DPRD Kota Banjar. Aksi kriminal ini melibatkan puluhan terduga pelaku, ada juga yang masih remaja. Puluhan terduga pelaku telah diamankan Polisi dan menjalani pemeriksaan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Pemuda peduli Pendidikan atau FP3 Kota Banjar, Diki Agustaf menyebut, Pihaknya telah lama menyarankan pemberlakuan sistem Pendidikan Pentahelix. 

Diki menjelaskan, sistem ini membutuhkan keterlibatan Pemerintah, elemen masyarakat, media massa, dunia industri atau usaha dan akademisi.

Keterlibatan lintas instansi ini untuk membuat sistem Pendidikan Pentahelix sehingga melahirkan generasi penerus berkualitas unggul. 

BACA JUGA:Pesantren Al-Ihsan Tasikmalaya Pionir Wakaf Sampah Berbasis Blockchain di Indonesia

BACA JUGA:Wajib Tahu! 10 Buah Rendah Kalori yang Efektif Membantu Menurunkan Berat Badan dan Menjaga Kesehatan Tubuh

"Kami dari dulu mencoba menyarankan agar sistem Pendidikan Pentahelix itu diterapkan di Kota Banjar. Jadi, pemerintah, masyarakat baik lembaga masyarakat atau apapun, media massa, dunia industri atau usaha dan akademisi. Itu harus bersatu padu membuat sistem Pendidikan yang dimana nantinya akan menghasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang diharapkan. Ayo kita musyawarahkan bersama bagaimana membuat sistem Pendidikan karena bagi kami, forum yang menjadi dasar hilangnya Budaya gotong royong dalam dunia Pendidikan," ungkapnya.

Diki menambahkan, saat ini dunia Pendidikan kehilangan Budaya gotong royong sehingga kenakalan pelajar kembali berulang.

Pasalnya, Budaya gotong royong seperti saling mengingatkan dan menasehati tidak lagi menjadi kebiasaan. 

Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :

 

Kategori :