HUT ke-24 Kota Tasikmalaya, 31 Rumah Tidak Layak Huni Dapat Bantuan Bedah Rumah ASA Tasik

Kamis 23-10-2025,09:41 WIB
Reporter : Hasbi
Editor : Klendi

RADARTASIKTV.ID - Tiga puluh satu rumah milik warga yang masuk kategori rumah tidak layak huni mendapatkan bantuan bedah rumah ASA Tasik, dalam rangka HUT ke-24 Kota Tasikmalaya.

Secara simbolis, mulainya pembangunan ditandai dengan penurunan genteng rumah milik Bapak Dede Aliudin, warga Kecamatan Tawang, Selasa pagi. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh penerima manfaat di 10 kecamatan yang dipandu secara daring.

Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, menuturkan pihaknya terus berupaya untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakat, salah satunya rumah tidak layak huni ini, yang jumlahnya di Kota Tasik mencapai 90 ribu rumah.

Komunikasi terus dijalin baik pada pemerintah provinsi hingga pusat, dan juga dengan dunia usaha melalui CSR-nya. Namun, Diky pun merasa bangga karena banyak juga masyarakat yang peduli untuk menolong sesama.

BACA JUGA:Tingkatan Literasi Kebahasaan dan Kesastraan Masyarakat, Ferdiansyah: Masih Minim Ketersediaan Buku

BACA JUGA:Dugaan Pungli MBG, BKKBN Jabar Sidak Kelurahan Tanjung, Kini Seluruh Bentuk Pungutan Telah Dihentikan

“Sampai detik ini kenapa saya juga harus ke provinsi, kemarin saya sampaikan kondisinya. Walaupun secara penilaian kita termasuk cukup baik dibandingkan kabupaten/kota yang lain, kami tidak berhenti untuk memperjuangkan masyarakat. Tapi bukan ke pemerintah pusat dan provinsi saja, tapi juga CSR dan bantuan unsur lainnya. Banyak sekali bantuan dari masyarakat ini yang kita gerakkan. Mudah-mudahan kebersamaan bisa senantiasa terjadi. Ini nggak mungkin dikerjakan satu orang, tapi harus bersama-sama,” ujarnya.

Kepala Dinas Perwaskim Kota Tasikmalaya, Nanan Sulaksana, menuturkan, perbaikan 31 rumah ini bersumber dari APBD Kota Tasikmalaya dan juga zakat, infak, sedekah yang dikelola Baznas.

Ada juga sumbangan dari dunia usaha dan masyarakat. Selain itu, Pemkot melalui Dinas Perwaskim telah menyelesaikan perbaikan 43 program Rutilahu. Setiap rumah mendapatkan bantuan Rp20 juta, terdiri dari Rp17,5 juta untuk bahan bangunan dan sisanya untuk biaya tukang.

“Hari ini ada 31 rumah yang kita mulai lakukan perbaikan, tersebar di 10 kecamatan. Tahun ini kita juga melakukan perbaikan Rutilahu, yang sudah selesai ada 43 unit. Yang sekarang baru akan kita mulai. Nah, unit yang sudah selesai, kita lakukan serah terima kuncinya saat Raksa Budaya Santun di tiap kecamatan. Ini bersumber dari APBD, ada juga zakat, infak, sedekah yang dikelola Baznas, serta sumbangan dari dunia usaha dan masyarakat. Untuk satu rumah, Rp20 juta terdiri dari Rp17,5 juta material dan Rp2,5 juta upah buruh,” ujarnya.

BACA JUGA:Klinik Cahaya Hurip Waluya Siap Layani Masyarakat, Penderita ODGJ di Ciamis Tidak Harus Berobat Ke Luar Daerah

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi di Era Digital, Puluhan Guru TIK Tasikmalaya ikuti workshop AI

Salah satu penerima manfaat, Dede Aliudin, mengaku bersyukur atas bantuan yang sudah ia tunggu sejak 2019. Rumahnya sudah tak layak, dan setiap malam ia dihantui ketakutan rumah roboh saat ia tidur.

Saat hujan, rumahnya selalu kebanjiran. Anak dan istrinya ia ungsikan ke tempat yang lebih aman, sehingga ia tinggal seorang diri.

“Sejak corona 2019, bocor di pinggir genteng ini sering banjir. Tidur di ruang tengah, kalau hujan besar air mengalir. Saya nggak ngungsi, kasurnya udah diganti dari Dinsos, bahannya kedap air. Iya, sering takut kalau mau tidur, takut saya ketimpa. Saya saja yang tinggal di sini, istri sama anak ngungsi. Yang penting istri anak selamat dulu. Waktu roboh baru saya lapor kelurahan, dan dari sejak dulu nggak pernah terdata Rutilahu. Baru habis roboh dan bocor, baru itu diajukan sama kelurahan,” terangnya.

Kategori :