RADARTASIKTV.ID - Perumdam Tirta Anom Kota Banjar mencatat kerugian mencapai Rp 8 miliar setiap tahunnya, disebabkan kebocoran yang mencapai 40 persen setiap bulan.
Puluhan tahun pipa utama distribusi yang terhubung dengan sambungan rumah pelanggan belum pernah diganti. Hal ini menjadi penyebab kebocoran terus terjadi.
Direktur Perumdam Tirta Anom Kota Banjar, E. Fitrah Nurkamilah menyebut, 21 kilometer pipa utama distribusi air bersih telah usang dan belum ada penggantian sehingga membutuhkan revitalisasi.
Pihaknya mengusulkan pergantian dilakukan secara bertahap, sepanjang delapan kilometer setiap tahunnya. E. Fitrah menyebut kebutuhan revitalisasi sebesar Rp 30 miliar.
“Kebutuhan pipa kita di angka 21 kilometer. Kalau di tahun pertama bisa 8 kilometer dulu. Sampai di jalan-jalan juga kita jabarkan juga yang mana yang harus diperbaiki. Kalau kita sekitar tiga puluhan. Jadi kalau 30 itu terealisasi, Jalan Brigjen M. Isa bisa kita perbaiki. Tapi saya tidak minta uangnya. Kalau perbaikan sama pihak ketiga. Yang penting rencana yang telah direncanakan PDAM bisa ditindaklanjuti pemerintah,” ujarnya.
E. Fitrah meminta maaf ketika arus lalu lintas terganggu, ketika ada perbaikan pipa di atas jalan raya. Pasalnya, ketika terjadi kebocoran, menuntut perbaikan pun harus segera dilakukan