Mengenal Konsep Übermensch: Manusia Unggul Menurut Friedrich Nietzsche

Senin 24-11-2025,17:00 WIB
Reporter : Shidqi Subarkah
Editor : Shidqi Subarkah

RADARTASIKTV.ID- Friedrich Nietzsche dikenal sebagai filsuf yang penuh ide kontroversial. Salah satu gagasannya yang paling terkenal adalah konsep Übermensch. Banyak orang sering menerjemahkan kata ini sebagai “manusia unggul” atau “manusia hebat.

Namun, maknanya tidak sesederhana itu. Nietzsche melalui konsep ini mengajak manusia melampaui batas dirinya sendiri dan menciptakan nilai baru dalam hidup.

Apa Itu Übermensch?

Secara sederhana, Übermensch adalah manusia yang mampu mengatasi kelemahan dirinya dan berani membangun jalan hidup sendiri. Nietzsche melihat banyak orang hanya mengikuti aturan lama tanpa berani berpikir kritis.

BACA JUGA:Tatang Pahat Terpilih Jadi Ketua DKKT Periode 2025–2030, Ditantang Memajukan Kesenian dan Kebudayaan

BACA JUGA:Tak Diberi Karcis Parkir di Kota Tasik Gratis, Tekan Potensi Kebocoran PAD dari Sektor Parkir

Akibatnya, hidup terasa monoton dan tidak bermakna. Oleh karena itu, ia menghadirkan gagasan Übermensch sebagai simbol manusia yang berani menentukan makna hidupnya sendiri.

Latar Belakang Übermensch

Nietzsche hidup di abad ke-19, masa ketika agama, moral tradisional, dan norma sosial sangat kuat. Ia menilai banyak orang terjebak dalam kepatuhan buta.

Nietzsche menekankan bahwa manusia seharusnya tidak hanya menerima nilai yang diwariskan, tetapi juga menciptakan nilai baru. Karena itu, Übermensch lahir sebagai jawaban atas kebutuhan manusia untuk lebih bebas dan otentik.

BACA JUGA:Dari 75 Tersisa 60 Anak yang Bertahan di Sekolah Rakyat , Wali Kota Nilai Kondisi Tersebut Jadi Tantangan

BACA JUGA:Dari 75 Tersisa 60 Anak yang Bertahan di Sekolah Rakyat , Wali Kota Nilai Kondisi Tersebut Jadi Tantangan

Ciri-Ciri Übermensch

Konsep ini tidak menunjuk pada tokoh tertentu, melainkan pada sikap hidup. Beberapa ciri yang bisa menggambarkan Übermensch antara lain:

  1. Berani menolak kepatuhan buta. Ia tidak hanya mengikuti tradisi, melainkan berani berpikir sendiri.

  2. Mampu menciptakan nilai baru. Ia merancang hidup sesuai prinsip yang diyakini.

  3. Tidak takut kesulitan. Tantangan dianggap sebagai jalan untuk berkembang.

  4. Mencintai hidup sepenuhnya. Nietzsche menyebutnya dengan istilah amor fati atau cinta takdir.

Dengan kata lain, Übermensch bukan sekadar “manusia super” dalam arti fisik, melainkan manusia yang matang secara batin dan bebas secara moral.

Mengapa Konsep Ini Penting?

Menurut Nietzsche, banyak orang hidup seperti “kerumunan” yang hanya menyalin cara hidup orang lain. Hal ini membuat manusia tidak berkembang.

Konsep Übermensch mengingatkan kita agar berani keluar dari kebiasaan lama dan menemukan jalan hidup yang lebih bermakna.

Selain itu, gagasan ini juga relevan hingga sekarang. Di era modern, tekanan sosial dan standar keberhasilan dari orang lain sering menghadang kita.

Melalui inspirasi Übermensch, kita bisa belajar untuk menentukan arah hidup sendiri tanpa harus selalu membandingkan diri dengan orang lain.

BACA JUGA:Bantuan Swadaya Jadi Kendala Warga Dapat Bantuan Rutilahu, Pemkot Dorong Sejumlah Stakeholder Saling Bantu

BACA JUGA:Susah Lepas dari Medsos? Waspada Kecanduan!

Cara Menerapkan Semangat Übermensch

Meski konsep ini terdengar filosofis, kita bisa mengambil langkah sederhana untuk menerapkannya:

  • Berani berpikir kritis terhadap aturan yang tidak sesuai dengan hati nurani.

  • Menghargai proses diri tanpa terus-menerus meniru orang lain.

  • Menerima tantangan sebagai kesempatan bertumbuh, bukan sebagai hambatan.

  • Menemukan makna pribadi dalam pekerjaan, hubungan, maupun tujuan hidup.

Konsep Übermensch dari Nietzsche bukan tentang manusia sempurna secara fisik, melainkan tentang keberanian menjadi diri sendiri.

Melalui gagasan ini, Nietzsche ingin mengingatkan kita agar tidak terjebak dalam kepatuhan buta, tetapi berani menciptakan nilai baru. Dengan begitu, hidup terasa lebih bermakna, penuh semangat, dan mampu menginspirasi orang lain.

Kategori :