Namun, untuk memastikan manfaat tersebut, penelitian dan uji klinis pada manusia masih diperlukan. Penelitian baru-baru ini hanya melakukan uji pada sel (in vitro) di laboratorium.
⦁ Kaya Zat Besi
Minum beralkohol jenis bir dark brew diketahui juga memiliki keunggulan mutrisi dan manfaat untuk tubuh.
Menurut penelitian dalam Journal of the food and agriculture (2011) menyebutkan satu gelas standar (359 ml) bir dark brew mengandung kandungan zat besi 121 ppb (pasrts of billion).
BACA JUGA:Resep Jitu Bikin Kulit Ayam Kriuk yang Menggoda Selera, Cek Apa Saja yang Harus Disiapin
Sementara bir biasanya hanya memiliki 92 ppb dan fermentasi non-alkohol sebanyak 63 ppb. Fungsi zat besi ini membawa oksigen lewat aliran darah dari paru-paru ke seluruh otot tubuh dna sistem organ lainnya.
⦁ Menjaga Kesehatan Ginjal
Selain baik untuk jantung, minum beralkohol yang dikonsumsi senyawa ternyata memiliki manfaat memelihara Kesehatan ginjal.
Sementara anggur putih berpotensi menurunkan pembentukan batu ginjal hingga 33%. Ulasan dalan Clinical Journal of The American Society of Nephrology (2013) menunjukkan kalua konsumsi bir berotensi menurunkan resiko pembentukan batu ginjal hingga sekitar 41%.
Itu sebabnya senyawa aktif bir dan wine yang bekerja dapat meningkatkan potensi baik sementara menurunkan kadar kolestrol buruk yang terkandung dalam empedu.
⦁ Menjaga Kesehatan Mulut Dan Gigi
Vodka merupakan jenis minuman keras yang meiliki kadar alcohol tinggi dan sifat antibakteri. Dua sifat ini yang menjadikan vodka sebagai obat kumur alternatif untuk membunuh bakteri penyebab bau mulut dan kerusakan gigi.
⦁ Mungkin Meningkatkan Fungsi Otak
Kebiasaan minum miras berlebihan dalam jangka Panjang dapat merusak otak. Namun, jika anda bisa mengendalikan porsi pada minum, efeknya dapat mencegah penerunan fungsi kognitif otak.
Penelitian dalam Neuropsychiatric disease and treatment (2011) menemukan peminum miras yang mampu membatasi porsinya menunjukkan penurunan risiko kerusakan kognitif otak sebanyak 23 persen.
Itu termasuk penyakit Alzheimer dan demensia, jika dibandingkan kelompok non-peminum minuman keras.