Diet yang kaya akan makanan olahan, lemak jenuh, dan gula dapat meningkatkan risiko kanker, sementara kurangnya aktivitas fisik dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan sistem kekebalan, yang dapat berdampak pada risiko kanker yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Makanan Kecil Sejuta Keuntungan, Simak Makanan Penambah Darah
Infeksi
Beberapa jenis infeksi virus dan bakteri juga dapat meningkatkan risiko kanker. Contohnya, Human Papillomavirus (HPV) dapat menyebabkan kanker serviks, dan Helicobacter pylori dapat berkontribusi terhadap perkembangan kanker lambung.
Upaya pencegahan infeksi dan vaksinasi dapat membantu mengurangi risiko kanker yang terkait dengan infeksi.
Faktor Hormonal
Perubahan hormon dalam tubuh juga dapat berkontribusi pada perkembangan kanker.
Hormon estrogen, yang terlibat dalam regulasi siklus menstruasi dan kehamilan, misalnya, dapat mempengaruhi risiko kanker payudara dan rahim.
Penggunaan hormon terapi, terutama pada jangka panjang, juga dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker.
Warisan Genetik
Faktor genetika juga memainkan peran penting dalam perkembangan kanker. Riwayat keluarga dengan kanker tertentu dapat meningkatkan risiko bagi individu tersebut.
Namun demikian, faktor genetika tidak selalu menentukan, dan gaya hidup serta paparan lingkungan juga berperan dalam perkembangan kanker pada individu dengan predisposisi genetik.
Penyakit kanker adalah hasil dari interaksi yang kompleks antara faktor genetika, lingkungan, dan gaya hidup.
Meskipun tidak selalu mungkin untuk sepenuhnya menghindari risiko perkembangan kanker, langkah-langkah pencegahan seperti menjaga pola makan sehat, menghindari paparan zat berbahaya, dan menjalani skrining kesehatan rutin dapat membantu mengurangi risiko.
Penting untuk menjaga kesadaran tentang faktor-faktor risiko ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai guna menjaga kesehatan dan mencegah perkembangan kanker.