RADAR TASIK TV - Gunung Galunggung, sebuah keindahan alam berupa gunung berapi yang tetap aktif di Indonesia, tepatnya terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dengan ketinggian sekitar 2.167 meter di atas permukaan laut, Galunggung mencuri perhatian setelah letusan dahsyatnya pada tahun 1982.
Letusan ini menjadi sejarah yang tak terlupakan bagi masyarakat Tasikmalaya khususnya masyarakat sekitar galunggung, karena letusan yang berlangsung terjadi sangat lama yaitu dari tahun 1822 hingga 1982, gunung ini telah melepas kemarahan alamnya dalam serangkaian letusan yang dahsyat.
Letusan Tahun 1822
Pada tahun ini, pertanda awal letusan sudah tampak sejak bulan Juli. Air di Cikunir berubah keruh dan berlumpur, sementara hasil pemeriksaan kawah menunjukkan air yang keruh itu hangat dan kadang muncul asap dari dalam kawah.
Letusan pada 8 hingga 12 Oktober menghasilkan hujan pasir panas, abu halus, awan panas, dan lahar. Dampaknya sangat memilukan dengan 4.011 korban jiwa dan 114 desa hancur.
Letusan Tahun 1894
Letusan besar berikutnya terjadi pada tahun 1894. Pada tanggal 7-9 Oktober, letusan menghasilkan awan panas yang mengerikan.
Setelahnya, pada tanggal 27 dan 30 Oktober, aliran lahar dingin mengikuti jalur sungai yang sama dengan letusan tahun 1822. 50 desa hancur, sebagian karena tertimbun abu tebal.
BACA JUGA:5 Tempat Ini Bisa Jadi Pilihan Terbaik Rayakan Pergantian Malam Tahun Baru Di Puncak Gunung
Letusan Tahun 1918
Pada bulan Juli, letusan kembali terjadi setelah gempa bumi mengawalinya. Letusan tanggal 6 Juli ini menghasilkan hujan abu setebal 2-5 mm terbatas di kawah dan lereng selatan.
Pada 9 Juli, kubah lava muncul di dalam danau kawah setinggi 85 meter yang kemudian dikenal sebagai Gunung Jadi.