Saḥūr adalah momen kunci dalam puasa Ramadhan. Meskipun mungkin terasa sulit untuk bangun di tengah malam untuk menyantap makanan, namun ada banyak hikmah yang terkandung di dalamnya.
Rasulullah ﷺ menjelaskan pentingnya saḥūr dalam sebuah hadis:
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas orang yang makan sahur."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, kita memahami bahwa saḥūr bukan sekadar tindakan untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga membawa berkah dan rahmat dari Allah SWT.
BACA JUGA:Mau Berkeringat Saat Menjalankan Sunnah? Berikut Sederet Olahraga Yang Dianjurkan Rasulullah SAW
BACA JUGA:Memanah, Olahraga Favorit Rasulullah SAW Yang Memberikan Banyak Manfaat
Di antara cahaya-cahaya yang paling bercahaya adalah ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad ﷺ, salah satu ajaran penting yang beliau sampaikan adalah pentingnya memperhatikan waktu saḥūr yang terbaik.
Seolah mempersembahkan hadiah berharga, Rasulullah ﷺ memberikan kita kekayaan ilmu yang tak ternilai harganya mengenai betapa pentingnya memilih waktu saḥūr yang tepat.
Beliau tidak hanya mengajarkan kita untuk memenuhi kebutuhan fisik kita sebelum terbitnya fajar, tetapi juga memberikan kita kunci untuk membuka pintu keberkahan yang tersembunyi di baliknya.
Saḥūr yang dilakukan pada waktu yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ bukan sekadar ritual, tetapi sebuah pintu menuju kepada rahmat dan keberkahan yang tak terhingga.
Saat matahari masih terlindung dalam tabir malam, saat dunia masih dalam pelukan lelapnya, saḥūr adalah momen yang diberkahi.
Rasulullah ﷺ, sebagai teladan terbaik bagi umatnya, bangun di sepertiga malam untuk menyongsong cahaya fajar dengan penuh kerendahan hati dan kekhusyukan dalam berdoa.
Beliau menunjukkan kepada kita bahwa saḥūr bukanlah sekadar tindakan mekanis untuk memenuhi kebutuhan tubuh, tetapi juga kesempatan untuk memperdalam hubungan kita dengan Sang Khalik.