Cara seperti ini bisa dilakukan dengan pemindaian dengan alat yang digunakan berupa papan bidai dan kain mitela.
Cara ini bertujuan untuk mengurangi percepatan penyebaran bisa ular dalam tubuh seseorang yang digigit ular.
Dalam pelatihan ini, para pemateri kemudian mensimulasikan cara-cara yang telah dipaparkan kepada warga, yakni dengan mengeluarkan beberapa jenis ular.
Disampaikan koordinator program kolaborasi konservasi hutan dan sungai Dumaring, Nandang Mulyana, anggota LPHD dalam menjalankan tugas patroli hutan desa, harus menyusuri areal hutan yang luasnya mencapai 5.141 hektar.
Areal ini menjadi bagian yang harus diawasi oleh para pengelola rogram kolaborasi konservasi hutan dan sungai, agar ekosistem dan kelestariannya terjaga.
Pelatihan snake awerness ini dilaksanakan dari adanya kasus warga Dumaring yang juga anggota K-U-P-S yang kerap dihadapkan dengan insiden dipatuk ular berbisa.
Beruntungnya korban berhasil tertolong karena kesiapsiagaan para pengelola program, dengan segera membawa korban ke puskesmas terdekat.
Kasus ini menurut Nandang menjadi catatan, sehingga pentingnya dilakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan warga saat menghadapi potensi ancaman ular berbisa.
BACA JUGA:Dumaring Forest Camp 2023 Ajak Pelajar Mengenal Alam, Upaya Regenerasi Dalam Merawat Hutan
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut ini: