Ketika emosi sudah mencapai titik puncak, kita mungkin tidak lagi mampu mengendalikannya. Dengan memahami ini, penting bagi kita untuk belajar mengendalikan emosi, bukan menahannya.
BACA JUGA:Jangan Abaikan Penuaan Dini, Risikonya Bisa Sampai Berdampak Ke Psikologis
BACA JUGA:Dear Moms, Ini Ciri-Ciri Anak Cerdas Tapi Dianggap Nakal, Jangan Sampai Salah Paham Ya
3. Dampak Tidak Mengekspresikan Emosi
Memendam emosi dapat mengakibatkan ledakan emosi yang tidak terkontrol di kemudian hari.
Selain itu, terlalu sering memendam perasaan dapat membuat kita kehilangan kemampuan untuk mengenali dan mengatasi emosi dengan baik.
4. Esensi Ekspresi Emosi
Psikolog Indah SJ menekankan bahwa esensi dari emosi adalah untuk diekspresikan. Ketika kita sedih, seharusnya kita mengizinkan diri untuk menangis.
Namun, terlalu sering kita menekan perasaan kita dengan mengatakan "it's okay" atau "gapapa", yang pada akhirnya dapat berdampak buruk pada kesehatan mental kita.
Cara Mengelola Emosi dengan Benar
Sadari Emosi Anda: Penting untuk menyadari dan mengakui perasaan yang kita alami.
Ekspresikan Emosi dengan Sehat: Temukan cara yang sehat untuk mengekspresikan emosi, seperti dengan berbicara kepada orang terpercaya, menulis jurnal, atau melakukan seni kreatif.
Praktikkan Teknik Relaksasi: Meditasi, pernapasan dalam, dan yoga adalah contoh teknik relaksasi yang dapat membantu mengurangi stres dan mengontrol emosi.
Temukan Dukungan: Berbicara dengan teman atau keluarga tentang perasaan kita dapat membantu mengurangi tekanan emosional dan memberikan perspektif yang berharga.
Konsultasi dengan Profesional: Jika memendam perasaan mengganggu kesejahteraan mental kita, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan dari psikolog atau terapis yang berkualifikasi.
Informasi ini didasarkan pada penjelasan dari psikolog Indah SJ, M.Psi dalam akun TikTok pribadinya.