RADAR TASIK TV - Dalam Wawancara dengan harian 'Il Giorno', bek Giuseppe Bergomi membahas kemenangan scudetto Inter Milan dalam Derby della Madonnina di bawah kepemimpinan Simone Inzaghi.
Bergomi menyatakan bahwa meskipun kemenangan terlihat mudah, bagi dia, itu adalah perjuangan yang sebenarnya, dengan banyak permasalahan yang perlu dibahas di dalam tim.
"Apakah kemenangan ini tanpa perlawanan? Bagi saya, sebenarnya cukup sulit,” kata Bergomi.
“Karena semakin tim menang, semakin banyak yang harus dibicarakan. Saya tidak tahu apa yang terjadi tahun ini, tapi saya pribadi tidak sabar menunggu akhirnya,” lanjutnya.
Dia kemudain mengulas perjalanan luar biasa Inter Milan musim ini, dengan mencatat kerja keras di belakang layar setalah Nerazzurri mereka mengalami perubahan signifikan dalam skuad mereka pada musim panas lalu.
“Tim telah menjalani perjalanan luar biasa: mereka memenangkan gelar dengan jauh lebih cepat, meraih scudetto kedua di kandang Milan,” ujarnya.
“Semua orang mengatakan bahwa Inter adalah tim terkuat, tapi musim panas ini mereka mengganti dua belas pemain dan ada banyak pekerjaan di baliknya setelah beberapa musim di mana mereka melakukan pasar transfer dengan cukup stabil atau bahkan lebih. Ini adalah hal yang saya tidak melihat sepenuhnya diakui," paparnya.
Bergomi juga berbicara tentang pentingnya Inter Milan untuk mempertahankan pemain inti mereka serta menemukan bakat muda untuk masa depan.
"Zielinski dan Taremi sudah bergabung. Jika Anda bisa mempertahankan inti pemain terbaik Anda, Anda sudah melakukan banyak hal,” terangnya.
“Dan kemudian Anda harus mengidentifikasi pemain muda yang mungkin tidak langsung menjadi pemain inti, tapi memiliki masa depan yang cerah. Mungkin seorang pemain kelahiran 2005,” sarannya.
Terakhir, Brgomi memberikan pengamatan positif tentang Lautaro Martinez, menyoroti ketulusan dan dedikasinya kepada klub, serta transformasinya menjadi pemain yang lebih mengedepankan tim- daripada sebelumnya.
"Jika dia memperpanjang kontrak, dia bisa berpikir untuk tetap bertahan dalam waktu yang lama. Saya melihat ketulusan dan rasa cinta kepada seragam di dalam diri pemuda ini,” tuturnya.
“Di tahun-tahun sebelumnya, saat dia tidak mencetak gol, dia merasa sedih. Kali ini saya melihatnya bermain untuk tim dan berjuang di setiap bola bahkan dalam momen yang kurang gemilang," pungkasnya.