Gunung Galunggung diyakini telah berusia ratusan ribu tahun. Pada masa lampau, gunung ini telah seringkali meletus.
Letusan terbesarnya tercatat pada tahun 1818, yang mengakibatkan kerusakan yang cukup parah pada saat itu.
Bahkan, pada tahun 1894, letusannya menghancurkan 50 desa di sekitarnya. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1982.
BACA JUGA:Rekomendasi Parfum Lokal dengan Aroma Manis dan Tahan Lama yang Membuatmu Lebih Memikat!
3. Riwayat Erupsi yang Mencekam
Gunung Galunggung terkenal dengan tingkat erupsi yang tinggi. Sejak tahun 1822, gunung ini telah meletus sebanyak empat kali, dengan letusan terbesar terjadi pada tahun 1982.
Yang mana menghasilkan suara dentuman selama 9 bulan, dengan 300 kali letusan.
Letusan ini mengakibatkan kerusakan yang cukup parah, bahkan mempengaruhi penerbangan dan transportasi kereta api di sekitarnya.
Salah satu contoh dramatis adalah pendaratan darurat pesawat British Airways 747 karena mesinnya terganggu oleh debu vulkanik.
BACA JUGA:Buntut Insiden Spanduk Theo Hernandez, Inter Milan dan Dumfries Kena Sanksi
Selain itu, dampak erupsi dari gunung galunggung juga melumpuhkan operasional Stasiun Cibatu, Garut.
4. Merubah Peta Wilayah
Dampak dari erupsi Gunung Galunggung tidak hanya dirasakan secara langsung, tetapi juga mengubah peta wilayah sekitarnya.
Terutama pada radius 20 km dari kawah Gunung Galunggung, yang mana meliputi Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu dan Kecamatan Leuwisari.
Jaringan jalan dan aliran sungai menjadi terputus, sehingga wilayah sekitarnya mengalami perubahan yang signifikan.
BACA JUGA:Di Tengah Suhu Dingin Prancis, Pelatih Timnas Indonesia U23 Fokus Jaga Kebugaran Fisik Pemain