JAKARTA, RADAR TASIK TV - Puslapdik meminta perguruan tinggi dan LLDIKTI untuk melakukan evaluasi mahasiswa penerima KIP Kuliah secara berkala setiap semester.
Plt. Puslapdik Abdul Kahar menjelaskan evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekonomi mahasiswa penerima KIP Kuliah.
Lebih lanjut, Abdul Kahar menjelaskan evaluasi mahasiswa penerima KIP Kuliah juga dapat memberikan informasi tingkat ekonomi keluarga mahasiswa apakah sesuai persyaratan sebagai penerima atau tidak.
Dengan demikian, Puslapdik meminta pada mahasiswa penerima KIP Kuliah yang ekonominya meningkat untuk mengundurkan diri sebagai penerima.
BACA JUGA:Detail Perpanjangan Kontrak Simone Inzaghi di Inter Milan: Naik Gaji dan Diikat Hingga 2027
BACA JUGA:Sinyal Koalisi Menguat, Partai Golkar Banjar Gelar Silaturahmi Dengan Demokrat
Tanggapan Puslapdik tersebut tak lepas dari beredarnya informasi di media sosial yang menyebutkan ada mahasiswa penerima KIP Kuliah yang memamerkan gaya hidup mewah.
Ketidaktepatan penyaluran KIP Kuliah tersebut diunggah oleh akun autobase UNPADFESS yang membeberkan ada mahasiswa penerima KIP Kuliah yang menerapkan gaya hidup mewah.
Kemudian, ada juga mahasiswa penerima yang memamerkan gaya hidup mewah seperti menggunakan lipstik brand ternama hingga mempunyai handphone iPhone.
Berkaitan dengan hal tersebut, Penanggung Jawab KIP Kuliah Muni Ika menyampaikan bahwa pihaknya dapat mencabut status penerima mahasiswa KIP Kuliah.
Muni Ika menjelaskan jika ekonomi mahasiswa penerima mengalami peningkatan maka dapat diajukan pembatalan dan diusulkan untuk diganti dengan mahasiswa lain.
Tentunya, kata dia, mahasiswa yang akan menggantikan tersebut merupakan mahasiswa aktif yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin.
Dalam proses penggantiannya, Muni Ika menyampaikan bahwa mahasiswa pengganti tidak melebihi semester 5 untuk program S1/D4, dan tidak melebihi semester 3 untuk jenjang D3.