RADAR TASIK TV - Romelu Lukaku memberi sinyal kemungkinan bergabung dengan Antonio Conte di Napoli musim depan, dengan menyatakan bahwa hubungan dengan pelatih itu seperti hubungan dengan seorang wanita.
Dalam wawancara terbaru dengan Het Laatste Nieuws, Lukaku pertama kali menjelaskan mengapa ia menolak tawaran menggiurkan dari Arab Saudi tahun lalu.
Lukaku mengakui bahwa tawaran dari Arab Saudi sangat menggoda. Meskipun ia akhirnya menolak, ia tidak menutup kemungkinan pindah ke Arab Saudi di masa depan.
“Saat itu, tawaran dari Arab Saudi sangat intens. Selama dua minggu, saya berpikir: 'Ya, saya akan pergi ke sana', 'Tidak, saya tidak akan pergi ke sana',” kata Lukaku.
BACA JUGA:Ditelepon Daniele De Rossi, Federico Chiesa Ngebet Pindah ke AS Roma
“Namun Arab Saudi tidak akan menghentikan saya. Level sepakbola disana akan meningkat. Dan hal ini akan mencapai tingkat yang jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan banyak orang karena semakin banyak pesepakbola yang ingin bermain di sana,” lanjutnya.
“Saya menolak karena cara para penggemar Arab Saudi menjalani sepak bola. Infrastrukturnya juga masih perlu ditingkatkan, tapi semua klub besar Eropa tahu, 'Arab Saudi sudah datang'. Anda melihatnya di tinju, golf, Formula Satu,” jelasnya.
Berbicara tentang rencana masa depannya, Lukaku menekankan bahwa ia memiliki kontrol penuh atas situasinya dan akan membuat keputusan yang terbaik untuk kariernya.
Ia mengakui tidak memiliki agen resmi dan akan membuat pilihan berdasarkan faktor-faktor yang tepat.
BACA JUGA:AC Milan Akan Bayar Klausul Pelepasan Joshua Zirkzee Sebesar 40 Juta Euro dari Bologna
Salah satu faktor yang dianggap penting oleh Lukaku adalah hubungan dengan seorang pelatih. Jika hubungan tersebut tidak berhasil, ia menegaskan tidak ada alasan untuk tetap bersama.
“Saya tahu apa yang akan terjadi. Banyak orang suka berbicara, mungkin karena saya tidak punya agen resmi. Tapi saya akan memutuskan. Saya memiliki kendali atas situasi saya,” ujarnya.
“Saya akan membuat pilihan dan setelah saya menjelaskannya, semua orang akan setuju dengan saya. Kapan pun saya memutuskan untuk tinggal atau pergi ke suatu tempat, itu ternyata merupakan pilihan yang tepat karena beberapa faktor,” ungkapnya.
“Hubungan saya dengan pelatih. Ini seperti hubungan dengan seorang wanita. Jika tidak berhasil lagi, mengapa tetap bersama?” pungkasnya.
Apa yang dikatakan Lukaku jelas merujuk kepada Antonio Conte yang menjadi pelatihnya di Inter Milan saat meraih scudetto pada pada musim 2020/21 lalu.