Komitmen Sauyunan Hingga Akhir, Pasangan Ivan-Dede Janji Terus Bersama

Komitmen Sauyunan Hingga Akhir, Pasangan Ivan-Dede Janji Terus Bersama

Komitmen Sauyunan Hingga Akhir, Pasangan Ivan Dede Janji Terus Bersama. Dede: Saya Harus Sadar diri sebagai Wakil--Hasbi

RADARTASIKTV.ID - Datang dengan pakaian putih dan peci hitam yang menjadi ciri khas, Calon Wali Kota Tasikmalaya Drs. H. Ivan Dicksan bersama calon wakilnya H. Dede Muharam, mendatangi graha pena Radar Tasikmalaya, rabu siang (09/10).

Kedatangan calon Wali Kota dan Wakilnya nomor urut dua ini, untuk diuji gagasan dan programnya untuk memajukan Kota Tasikmalaya dalam program Radar Bertanya episode kedua.

Membuka diskusi, pasangan ini menekankan pentingnya Wali Kota dan Wakilnya untuk sauyunan. Dengan mengusung tagline Idaman yang artinya Ivan Dede Maju Sauyunan.

BACA JUGA:Ditanya Soal Poltik Uang Dalam Pilkada, Calon Wali Kota Tasik Nurhayati Jawab Begini

BACA JUGA:Nurhayati-Muslim Bakal Siapkan Dana Kelurahan Rp 75 M Per Tahun Untuk Pemerataan Pembangunan

"Idaman itu ya harapannya kami jadi idaman bagi masyarakat. Ivan Dede maju sauyunan ini komitmen kami berdua, biasanya kan 1 dan 2 akur pas pilkada aja nah kami ingin buktikan kami bisa akur dan komitmen kebersamaan sampai akhir" ujar Ivan Dicksan.

Jika nomor satu dan dua tidak akur, Ivan memprediksi bahwa pembangunan dan pelayanan bagi masyarakat tidak akan berjalan maksimal.

"Kalau kita ga akur maka pembangunan tidak akan maksimal" tegasnya.

Hal senada disampaikan Calon Wakil Wali Kota Nomor urut dua, H Dede Muharam. Jika dirinya terpilih hal utama yang harus ditekankan adalah sadar diri bahwa Wali Kota dan Wakil memiliki SOP dan tugas yang berbeda.

BACA JUGA:Paslon Dilarang Berikan Bahan Kampanye Berbentuk Uang, Nilainya Tidak Boleh Lebih Dari Rp 100 Ribu

BACA JUGA:ASN Pemkot Tasik Komitmen Tak Terlibat Politik Praktis, Cheka: Sanksi Tegas Menanti ASN Melanggar

"Saya harus tau diri bahwa wakil ini kan opininya ban serep, artinya SOP berbeda, ini jadi tolak ukur keberangkatan kami Kota Tasik lebih baik ketika dua pemimpin bisa sauyunan" ujar Dede Muharam.

Dede menambahkan jangan sampai ada guyonan bahwa para pemimpin terpilih hanya berjuang berjamaah saat pilkada dan usai menang keduanya berjalan masing-masing atau munfarid.

"Jangan ada guyonan berjuang berjamaah habis menang munfarid, masing-masing" kelakar Dede. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: