Jangan Ada PSU Setelah PSU, Pengamat: Kedewasaan Elit Politik Jadi Kunci
Jangan Ada PSU Setelah PSU, Kedewasaan Elit Politik Jadi Kunci, Jika Ada PSU Lagi UU Pemilu Dinilai Harus Dievaluasi--Hasbi
RADARTASIKTV.ID - Kedewasaan politik seluruh paslon dan elit politik dalam kontestasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) Kabupaten Tasikmalaya menjadi kunci agar tidak terjadi PSU setelah PSU.
Pengamat politik Asep M. Tamam mengatakan, jika ada PSU setelah PSU, maka undang-undang dan aturan pusat harus dievaluasi.
Asep menegaskan, emosi masyarakat sudah terkuras dengan adanya PSU. Hal ini sangat berdampak pada pembangunan ke depan.
Di saat masyarakat di daerah lain sudah melangkah, namun Kabupaten Tasik masih berkutat dalam pergulatan politik.
"Saya harap tak ada PSU setelah PSU. Kalau terjadi lagi, ini UU dan aturan di pusat harus dievaluasi. Emosi masyarakat ini terkuras dengan PSU ini, kemudian dikhawatirkan tidak seimbang antara semua ini dengan hasil pembangunan ke depan. Masyarakat lain sudah melangkah ke mana, sementara Kabupaten Tasik masih di posisi ini," ujarnya.
BACA JUGA:Bawaslu RI Pantau Langsung PSU Pilkada Tasikmalaya, Temukan Lebih Dari 100 TPS Alami Kendala Sinyal
Asep meminta, siapapun yang terpilih, setiap paslon dan elit politik harus legowo dan menerima dengan lapang dada demi kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Meski secara hak PSU setelah PSU bisa saja terjadi, namun Kabupaten Tasikmalaya memiliki masalah krusial yang harus segera diselesaikan oleh pemimpin terpilih.
"Yang dibutuhkan ini kedewasaan politik untuk menghargai realitas siapapun yang menang. Elit politik diminta bersikap negarawan, menerima dengan lapang dada dan melihat kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Kabupaten Tasik butuh fokus ke depan. Kalau secara hak PSU bisa saja terjadi lagi, tapi realitas anggaran kabupaten dan masalah krusial lainnya harus segera dibenahi. Maka semoga tak ada PSU setelah PSU," pungkasnya.
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
