Wali Kota Sebut Ada Ribuan Anak di Banjar Tidak Sekolah, Pemkot Minta PGRI Bantu Tekan Angka ATS

Wali Kota Sebut Ada Ribuan Anak di Banjar Tidak Sekolah, Pemkot Minta PGRI Bantu Tekan Angka ATS

Wali Kota Sebut Ada Ribuan Anak Di Banjar Tidak Sekolah, Pemkot Minta PGRI Bantu Tekan Angka ATS--

RADARTASIKTV.ID - Usai dilantik, pengurus baru PGRI Kota Banjar kini dihadapkan dengan tanggungjawab besar membantu Pemkot Banjar dalam mencari solusi permasalahan pendidikan. Salah satu diantaranya yakni banyaknya anak tidak sekolah yang jumlahnya mencapai ribuan.

Wali Kota Banjar, Sudarsono menyebut, terdapat 1.350 anak tingkat Sekolah Dasar tidak sekolah. Pihaknya akan mencari keberadaan ribuan ATS tersebut, karena ada peraturan daerah yang mengatur terkait wajib belajar 12 tahun.

Wali Kota meminta pihak Dinas Pendidikan dan PGRI Kota Banjar, untuk mencari atau melacak keberadaan ATS tersebut. 

"Dari SD masih ada sekitar 1350 dari 1700 awalnya. Kita cari keberadaan mereka ada dimana karena kita sudah ada PERDA yang menyatakan wajib belajar 12 tahun. Jadi saya ingin Kepala Dinas Pendidikan dan PGRI agar supaya dapat mentracking anak-anak itu ada dimana," ujarnya.

BACA JUGA:Buron 3 Tahun, Pelaku Curanmor Berhasil Dibekuk Polisi, Palaku Beraksi di Kecamatan Langensari Banjar

BACA JUGA:Syukuran Hari Jadi Ciamis, Ribuan Umat Muslim Gelar Doa Bersama, Galang Dana Bagi Korban Bencana Alam

Menanggapi hal tersebut, Ketua PGRI Kota Banjar, Encang Zaenal Muarif mengatakan, salah satu permasalahan Pemkot telah menjadi agenda utama PGRI sebagai mitra kritis dan strategis pemerintah. Hasil pengamatan PGRI, meski sekolah gratis, tetapi banyak siswa dari orangtua tidak mampu membiayai operasional sekolah. 

"Hal ini sudah menjadi agenda utama kami sebagai mitra kritis dan mitra strategis pemerintah. Berdasarkan pengalaman kami, masih ada beberapa diantaranya siswa yang berasal dari kalangan ekonomi kurang mampu. Orangtuanya tidak mampu membiayai operasional sekolah karena sekolah itu gratis tapi untuk operasional sehari-hari yang membutuhkan biaya. Salah satu kendalanya itu. Kami menyediakan infak dan dibagikan kepada mereka yang kurang mampu. Itu salah satunya untuk meminimalisir anak putus sekolah," ujarnya.

Wali Kota Banjar meminta PGRI menjadi garda terdepan dalam mengurangi angka anak tidak sekolah di Kota Banjar, sehingga program wajib belajar 12 tahun terselanggara dengan baik.

Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: