Dear Moms, Ternyata Anak Tidak Boleh Terlalu Banyak Diberi Mainan, Ini Alasannya...
tidak boleh memberi anak terlalu banyak mainan, foto: freepik--
Dear Moms, Ternyata Anak Tidak Boleh Terlalu Banyak Diberi Mainan, Ini Alasannya...
RADAR TASIK TV – Banyak orang tua agar anak-anak senang memberikan banyak mainan.
Dengan memberi mainan pada anak diharapkan mereka bisa bermain dan mengasah kreatifitas dan juga imajinasinya, ketimbang membei gadget.
Agar anaknya tidak bosan dengan mainan yang itu-itu saja banyak orang tua memberikan banyak mainan pada anak.
Namun ternyata memberi banyak mainan pada anak tidak lah baik, dan menurut penelitian bisa merugikan di masa yang akan datang.
BACA JUGA:Bubuk Kopi Penghilang Bau Kaki, Begini Cara Menggunakannya Agar Lebih Efektif
Dengan memberikan anak terlalu banyak mainan ternyata justru sama sekali tidak meningkatkan kreativitas anak, malah sebaliknya dapat mengalihkan perhatian dan mengurangi fokus mereka.
Berikut adalah alasan mengapa anak tidak boleh diberi mainan terlalu banyak.
BACA JUGA:Ada Rencana Kumpul Keluarga? Yuk Coba Bikin Camilan Serba Rebus yang Enak dan Sehat
Fokus Anak Bisa Terganggu Jika Terlalu Banyak Mainan
Dalam melihat apakah banyak mainan berdampak buruk pada anak, dilakukan penelitian yang melibatkan 36 balita dan mengajak mereka bermain di sebuah ruangan selama setengah jam, dengan 4 mainan atau 16 mainan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of Toledo di Ohio, AS menunjukkan bahwa kreativitas anak meningkat pada anak dengan lebih sedikit mainan.
Dari penelitian tersebut memperlihatkan anak-anak yang diberikan lebih sedikit mainan, bermain dengan mainan mereka dua kali lebih lama.
Sementara anak yang diberikan banyak mainan malah terlihat bosan dan tidak focus.
Anak-anak belum memiliki tingkat kontrol yang baik, sehingga terlalu banyak mainan dapat mengganggu perhatian mereka.
Anak yang diberi mainan lebih sedikit memiliki focus yang lebih baik untuk mengeksplorasi dan bermain lebih kreatif.
BACA JUGA:Rekomendasi 10 Tempat Wisata Baru di Bandung, Cocok Buat Mengisi Akhir Pekan Bareng Keluarga
Anak JadiTidak Menghargai Mainan Jika Memiliki Banyak Mainan
Dengan terlalu sering memberikan mainan pada anak, mereka akan merasa bahwa mainan baru adalah hal yang bisa selalu didapatkan.
Maka anak pun akan terus meminta mainan baru pada orang tuanya, sehingga tidak menghargai mainan-mainan yang sudah dimiliki sebelumnya.
Anak yang terlalu sering dibelikan mainan dengan minimnya kontrol dari orangtua dan tidak diajarkan bertanggung jawab atas barang miliknya, bisa membuat mereka menjadi kurang menghargai mainan-mainan miliknya.
Bisanya anak yang memiliki mainan lebih sedikit akan membuat mereka merawat barang-barangnya sendiri dengan lebih baik.
Ini karena mereka menyadari hanya memiliki sedikit mainan, sehingga berusaha menjaganya dengan baik.
BACA JUGA:Apakah Curhat Termasuk Ghibah? Ini Penjelasan Para Ulama
Anak Menjadi Mudah Bosan dan Tidak Kreatif
Memiliki banyak mainan justru akan menyebabkan mereka sering merasa bosan.
Hal ini bisa disebabkan karena mereka tidak fokus pada mainan-mainan yang diberikan.
Bisa juga karena selalu dengan mudah memberikan yang baru ketika anak mulai menolak atau menangis saat diberikan mainan yang lama.
Karena selalu diberikan mainan, kreativitas anak-anak menjadi terbatas dengan mainan-mainan yang diberikan.
Akhirnya mereka tidak akan bereksperimen dengan barang-barang rumah tangga untuk membuat mainan mereka sendiri.
Memberi Banyak Mainan Malah Membuat Anak Tidak Aktif
Banyak orang tua memberikan anak banyak mainan dengan alasan agar mereka tidak bermain di luar rumah.
Namun itu adalah pilihan yang kurang tepat, karena anak-anak perlu bereksplorasi dengan dunia luar.
Membatasi anak bermain di luar akan membuat mereka menjadi tidak aktif, karena hanya terus menerus menghabiskan waktu dengan mainan di rumah.
Pada akhirnya, ini akan membuat anak Anda menjadi kurang bersosialisasi.
Jadi sebenarnya buruk atau tidaknya efek mainan anak yang terlalu banyak tergantung pendampingan dan pengarahan orang tua.
Bagaimana orang tua menunjukkan penggunaan yang tepat terhadap mainan-mainan yang diberikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: