Bukan Haram Bukan Makruh, Ternyata Ini Alasan Ahli Kesehatan Melarang Makan Setelah Isya

Bukan Haram Bukan Makruh, Ternyata Ini Alasan Ahli Kesehatan Melarang Makan Setelah Isya

Bukan Haram Bukan Makruh, Ternyata Ini Alasan Ahli Kesehatan Melarang Makan Setelah Isya- Ilustrasi Ima Hilmayanti--

Bukan Haram Bukan Makruh, Ternyata Ini Alasan Ahli Kesehatan Melarang Makan Setelah Isya

RADAR TASIK TV- Makan setelah Isya, suatu kebiasaan yang mungkin telah menjadi rutinitas bagi sebagian besar dari kita. Namun, tahukah Anda bahwa ada  alasan ahli kesehatan melarang makan setelah isya. 

Mengutip informasi dari sumber Instagram rahasia sehat sunnah, alasan melarang makan setelah isya menyebabkan pembusukan dalam usus dan terjadi gangguan kesehatan pada pagi hari seperti perut kembung dan bersin-bersin.

Selain alasan ahli kesehatan melarang makan setelah isya, dalam ajaran Nabi Muhammad juga menganjurkan untuk makan malam tetapi di waktu sebelum isya. 

BACA JUGA:Catat, Ini 10 Makanan Tengah Malam yang Perlu Dihindari, Nomor 8 Paling Sering Dikonsumsi?

BACA JUGA:Ilmuan Pangan Ini Bongkar Jenis Takjil yang Bikin Gendut Saat Puasa, Kok Bisa? Yuk Simak

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh, mari kita telaah lebih dalam mengenai mengapa makan setelah Isya bukanlah hal yang dianjurkan, baik dari perspektif kesehatan maupun ajaran Rasulullah.

Bukan Haram Bukan Makruh, Ternyata Ini Alasan Ahli Kesehatan Melarang Makan Setelah Isya

1. Terjadi Pembusukan dalam Usus

Makan setelah Isya dapat menyebabkan terjadinya pembusukan dalam usus. Makanan yang masuk ke dalam tubuh terlalu larut malam tidak tercerna dengan baik dalam sistem pencernaan.

BACA JUGA:Anti Lemas Saat Puasa dengan Wellness Shot yang Bisa Dibekukan, Kaum Mager Wajib Coba Nih

BACA JUGA:Mengisi Ulang Energi Saat Puasa dengan Restrock Ginger Shot, Solusi Bagi yang Punya Aktivitas Padat

Hal ini dapat menyebabkan makanan tidak terurai sepenuhnya dan mengalami proses pembusukan di dalam usus.

2. Terjadi Gangguan Kesehatan Pagi Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: