4 Makanan Perusak Otak, Nomor 1 Paling Sering Kita Konsumsi, Yuk Simak..

Kadar gula yang tinggi dalam darah terutama akibat mengonsumsi minuman tinggi gula dengan berlebihan dapat meningkatkan risiko demensia. Bahkan risiko tersebut muncul pada orang yang tidak memiliki riwayat diabetes. 

Asupan fruktosan berlebih bisa memicu obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, bahkan disfungsi arteri. Jika mengonsumsi minuman tinggi gula yang berkepanjangan bisa menyebabkan demensia, dimana fungsi otak menurun dan jadi mudah lupa

2. Karbohidrat Olahan

Makanan karbohidrat olahan seperti roti, tepung putih, dan makanan olahan lainnya dengan indeks glikemik tinggi tidak hanya menyebabkan linjakan besar gula darah tetapi juga makanan yang buruk untuk otak. 

BACA JUGA:Minimarket Di Tasikmalaya Dirampok, 2 Pegawai Disekap, Pelaku Bawa Kabur Uang 67 Juta Rupiah

BACA JUGA:Dear Moms, Ini Cara Matengin Buah Alpukat Dengan Cepat, Cukup Deketin Dengan Buah Ini

Makanan olahan dengan indeks glikemik tinggi bisa mengganggu kecerdasan dan daya ingat. Makanan jenis ini juga bisa meningkatkan risiko demensia

3. Makanan Ultra Proses

Makanan jenis ini seperti keripik, mie instan, saus kemasan dan makanan cepat saji lainnya. Dengan mengonsumsi makanan ultra proses yang berlebih dapat berkontribusi terhadap peningkatan lemak di sekitar organ yang berhubungan dengan penurunan fungsi jaringan otak.

Dengan kebiasaan mengonsumsi makanan jenis ini dapat meningkatkan risiko terjadinya radang otak

4. Ikan Tinggi Merkuri

Beberapa ikan dianggap mengandung merkuri tinggi adalah ikan todak, marlin, hiu, hingga tuna. Merkuri adalah racun saraf dan logam berat. ikan sangat rentan terhadap akumulasi merkuri dan dapat membawa lebih dari satu juta kali konsentrasi air disekitarnya. 

Dampak toksisitas merkuri bisa mengganggu sistem saraf pusat yang berujung kerusakan otak

Itulah 4 makanan perusak otak, nomor 1 paling sering kita konsumsi. kamu tidak perlu khawatir, kamu hanya perlu mengurangi porsi dalam mengonsumsi makanan-makanan tersebut.

Lebih baik mencegah daripada memberbaiki bukan? Yuk kita sama-sama untuk menjaga kesehatan diri kita, teman, bahkan keluarga. 

Sumber: