Ernesto Paolillo: Utang Terlalu Besar, Inter Milan Terpaksa Jual Pemain
Ilustrasi pemain Inter Milan-Tangkapan Layar Instagram-
RADAR TASIK TV – Ernesto Paolillo, mantan CEO Inter, mengungkapkan keyakinannya bahwa Inter Milan mungkin terpaksa menjual pemain karena besarnya utang klub.
"Saya punya gambaran dari luar, dari kejauhan, yang tidak bisa menggambarkan situasi secara tepat,” kata Ernesto Paolillo seperti dikutip dari Tuttomercato.
“Kalau dilihat seperti ini, mengingat besarnya utang, saya pribadi yakin mereka terpaksa menjual pemain," ramalnya.
Dia juga mendukung ide badan kontrol baru yang akan diperkenalkan pemerintah sebagai pengganti Covisoc, dengan menekankan pentingnya badan tersebut bersifat eksternal dan tidak terpengaruh oleh klub, Liga, atau Federasi.
BACA JUGA:Rekomendasi Parfum Lokal dengan Aroma Manis dan Tahan Lama yang Membuatmu Lebih Memikat!
Paolillo percaya bahwa campur tangan politik dalam olahraga bisa dihindari dengan menciptakan badan kontrol yang otonom dan tidak tunduk pada pengaruh politik langsung.
Dia kemudian mencontohkan bagaimana lembaga seperti Antitrust, Consob, dan Bank of Italy yang dibentuk oleh politik namun tetap independen dalam menjalankan tugasnya.
"Sangat setuju. Benar bahwa pengontrol tidak boleh bergantung pada yang dikendalikan. Badannya harus bersifat eksternal, tanpa pengaruh dari klub, Liga, atau Federasi," paparnya.
"Sekarang mereka takut akan campur tangan politik dalam olahraga, tapi itu tergantung pada cara hal itu dilakukan," jelasnya.
"Sesuatu yang otonom dapat diciptakan tanpa harus tunduk dan memiliki pengaruh langsung dari politik," urainya.
"Mengatakan bahwa politik memilih suatu entitas adalah satu hal, tetapi mereka juga telah menciptakan Antitrust, Consob, Bank of Italy politik, dan ini juga harus terjadi dalam sepak bola," tambahnya.
Terkait pertanyaan apakah FIFA dan UEFA akan mengeluarkan klub dari kompetisi jika terlibat utang yang sangat besar, Paolillo berpendapat bahwa hal tersebut tergantung pada bagaimana badan pengawas yang dibentuk.
Jika pengawasan dilakukan secara adil dan independen, maka tidak akan ada alasan bagi FIFA atau UEFA untuk mengusir klub dari kompetisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: tuttomercato