Harga Kacang Kedelai Di Kabupaten Ciamis Tak Stabil, Berpengaruh Terhadap Pendapatan Perajin Tempe
RADAR TASIK TV - Tidak stabilnya harga kedelai di Kabupaten Ciamis berpengaruh terhadap penghasilan perajin tempe. Seperti yang dirasakan salah satu perajin tempe di Desa Margaluyu, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis.
Salah seorang perajin tempe, Soleh Mengatakan, saat ini dirinya membeli kacang kedelai dengan harga Rp 10.800, yang biasanya di harga Rp 9000 an.
BACA JUGA:Usai Ngopi Dengan Tokoh Golkar, Demi Hamzah Merapat ke PAN, Ada Kesepakatan?
BACA JUGA:GOW Ciamis Komitmen Perangi Maraknya Judol Dan Pinjol, Pencegahan Mulai Dari Lingkungan Keluarga
Tidak stabilnya harga kacang kedelai, diakui sangat mempengaruhi pendapatannya dari hasil penjualan tempe. Soleh mangaku pada saat harga kacang kedelai naik, pendapatannya menurun.
Pasalnya, pada saat harga kacang kedelai naik, dirinya tidak bisa menaikan harga atau menurunkan ukuran tempe, dikarenakan akan mempengaruhi terhadap daya jual tempe, dan daya beli masyarakat pun menurun, karena akan kalah saing dengan produk tempe lain.
"Harga kacang kedelai saat ini 10.800, biasanya di harga 9000an, kalau mempengaruhi sih tidak masalah besar atau kecilnya tempe, tapi mempengaruhi dari segi penghasilan, kalau seandainya harga kacang stabil, ya mungkin agak sedikit besar juga penghasilannya. Kalau seandainya ukurannya dirubah, bisa menghambat daya jual tempe. jadi jika harga kacang kedelai naik penghasilan jadi menurun." Ujar Soleh.
Soleh berharap harga kacang kedelai bisa kembali stabil, sehingga tidak mempengaruhi pendapatannya dari penjualan tempe.
BACA JUGA:25 Siswa Baru Antusias Ikuti Pengenalan Lingkungan Sekolah
BACA JUGA:Belum jadi Pecinta Bakso Tasikmalaya kalo Kamu Belum Kesini, Teh Shanty Denny Approved!
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut ini: