Langit yang mulai mendung dan hujan mengguyur deras, tak menghalangi pertarungan mereka. Akan tetapi mereka semakin kuat meklawan satu sama lainnya, sehingga kekuatan yang dikeluarkannya oun semakin besar.
Hujan pun semakin besar bahkan menjadi badai disertai angin dan petir. Bagi warga Cisompet, pertarungan 2 jawara tersebut sangatlah menyeramkan. Gunung tersebut dipenuhi kilatan cahaya dan petir serta mengeluarkan suara gemuruh yang menyeramkan, dan warga merasa ketakutan. Kejadian ini berlangsung hingga tengah malam.
Keesokan harinya keadaan pun mulai membaik, hujan reda serta kilatan cahaya suah berhenti. Salah seorang warga memberanikan diri untuk pergi kegunung tersebut umtuk melihat kejadian sebenarnya. Bahkan ketika sampai, ia tidak menemukan jejak apapun, seperti jejak tersambar etir atau kerusakan lainnya.
BACA JUGA:7 Alasan yang Membuat Gunung Salak Begitu Menarik yang Jadi Habitat Owa Jawa
BACA JUGA:4 Tempat Wisata Populer di Garut, Pilihan Terbaik untuk Self-Healing
Para warga pun tidak melihat jawara turun dari gunung. Maka masyarakat pun meyakini hingga saat ini, mereka masih bertarung. Jikia terjadi hujan dan badai dikawasan Cisompet, saat itu juga jawara sedang melanjtkan pertarungannya.
Bahkan disisi lain juga gunung gelap ini sering dijadikan tempat pembuangan mayat pada saat orde baru. Ruas jalan sepanjang 7 KM membentang membelah gunung hutan dan menjadiak jalan ini sebgai salah satu dengan medan yang paling menantang di Garut.