Koperasi Bisa Jadi Solusi Atasi Kesenjangan Sosial, ini Penjelasannya...
RADAR TASIK TV - Kota Tasikmalaya menjadi tempat bersejarah bagi kongres koperasi pertama Indonesia, memainkan peran penting dalam membangun dasar ekonomi kerakyatan.
Hal tersebut disinggung dalam saresehan politik perkoperasian dalam rangka memperingati hari koperasi ke-77 tingkat Kota Tasikmalaya di Graha Mitra Batik, kamis siang.
BACA JUGA:Sopir Diduga Hilang Kendali, Mobil Panther
Maksud para pendiri bangsa terhadap eksistensi koperasi dijadikan sebagai perpanjangan tangan negara ketika negara mengalami keterbatasan untuk mensejahterakan rakyat. Makna tersebut belum terwujud di dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua Dekopimda Kota Tasikmalaya, Agus Rudianto mengatakan, perkembangan perkoperasian khususnya di Kota Tasikmalaya menjadi tanggung jawab bersama.
"Dari sisi substantif koperasi sebetulnya tidak terjadi perubahan yang signifikan, kalaupun seandainya hari ini ada beberapa koperasi yang masih ada, itu pada prinsipnya hanya mempertahankan saja, bertahan agar jangan sampai gulung tikar, padahal maksud para pendiri bangsa terhadap eksistensi koperasi itu dijadikan sebagai perpanjangan tangan negara ketika negara mengalami keterbatasan untuk mensejahterakan rakyat, maka dipergunakanlah koperasi, makna ini yang sepertinya belum terejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Agus.
Dekopimda mengundang 8 bakal calon kepala daerah Kota Tasikmalaya, namun hanya ada dua bakal calon yang hadir, yaitu Andi Ibnu Hadi dan Diky Chandra.
BACA JUGA:1,4 Juta Jiwa Masuk Daftar Pemilih Sementara Tasikmalaya, Alami Penurunan Dibanding DPT Pemilu 2024
BACA JUGA:Tempat Karaoke Yang Disegel Bukan Bagian Dari Pasar Burung, UPTD Beri Penjelasan ini
Diky chandra menyoroti peran penting koperasi dalam mengatasi kesenjangan sosial di kota tasikmalaya, dengan hanya 90 dari 300 koperasi yang masih aktif di kota tasikmalaya, dicky mendorong pemkot untuk memanfaatkan koperasi sebagai sarana peningkatan ekonomi.
"Koperasi bisa menjadi bagian dari solusi, karena di kabupaten kan ada bumdes, dan ada anggarannya, di kota tasik kan gak ada desa, jadi bisa mengembangkan ekonomi di kelurahan yang layak desa seharusnya sangat memungkinkan memanfaatkan atau meningkatkan kualitas koperasi," ujar Dicky.
Dicky menambahkan, pemerintah kota harus membuat regulasi khusus untuk koperasi, dan menjadikan kota koperasi yang dikenal oleh seluruh Indonesia bahkan dunia.