Seorang Kiai Diduga Dipersekusi Oknum Pensiunan, Ribuan Santri Kawal Proses Mediasi
RADAR TASIK TV - Ratusan santri dan umat islam di Kota Banjar, mendatangi kantor Desa Binangun untuk menyaksikan secara langsung proses mediasi terduga pelaku persekusi, Ade Yusuf dan korban, Ujang Saepudin. Mediasi tidak membuahkan hasil karena situasi dan kondisi tidak mendukung.
Massa yang berada di luar kantor desa merangsek masuk, tetapi ditahan petugas gabungan TNI Polri. Banyaknya massa yang menggeruduk kantor desa sehingga terduga pelaku dibawa ke Mapolres Banjar.
Jendela dan kaca rumah milik terduga pelaku rusak akibat lemparan batu dan benda keras lainnya.
Rekan korban, Mama Golangsing mengatakan, dugaan persekusi bermula ketika purnawirawan TNI ini merasa terganggu mendengar pengeras suara saat subuh di masjid Pondok Pesantren Assaef Iyah Binangun, Pataruman. Adang, terduga pelaku mendatangi pondok pesantren dan marah-marah, serta menodongkan benda mirip senjata api.
“Dia datang sambil marah bahkan mengancam akan membawa ke ranah hukum dan membawa senjata, jadi intinya ini sudah ada ancaman dan intimidasi terhadap pesantren," ujar Mama Golangsing.
Kapolres Banjar, AKBP Danny Yulianto bersyukur karena kedua belah pihak saling memahami, mengerti dan memaafkan. Pihaknya akan membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam dugaan persekusi tersebut.
BACA JUGA:Murah dan Punya Fasilitas Nyaman, Seblak Perancis Favorit Nongkrong Anak Sekolah
"Alhamdulillah kedua belah pihak, dari pihak ponpes dan Pak Ade saling memahami, mengerti dan memaafkan. Dengan islah ini dianggap kita sudah saling memaafkan dan nanti masalah yang ada akan sama-sama membantu Pak Ade untuk membereskan," ujar AKBP Danny.
Surat pernyataan yang berisi permintaan maaf dan tidak mengulangi perbuatannya ditandatangani terduga pelaku. Terduga pelaku persekusi membacakan pernyataan tersebut di hadapan massa.
Setelah islah, massa yang berkumpul di Mapolres Banjar membubarkan diri dengan tertib.