RADARTASIKTV.ID - Dosen jurusan keperawatan, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Tasikmalaya, Unang Arifin Hidayat, angkat bicara soal pencemaran lingkungan yang terjadi di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Menurutnya ada beberapa indikator yang bisa membuktikan air yang digunakan tiga kampung warga dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir itu, tercemar atau tidak.
unang menerangkan, pencemaran ialah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup atau benda-benda lain, dari komponen lain, masuk ke dalam air baik dilakukan oleh manusia maupun oleh lingkungan.
Hingga menurunkan derajat kapasitas air yang layak untuk dikonsumsi dan peruntukannya. Pengertian ini sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang kualitas air dan pencemaran air.
BACA JUGA:Konsumsi Miras, 5 Pelajar Diamankan Satpol PP, Pembinaan Siswa Dikembalikan Ke Pihak Sekolah
Secara fisik artinya kejernihan, warna, rasa, dan suhu. Jika itu sudah berubah berarti itu sudah termasuk salah satu indikator terjadinya pencemaran. Terverifikasi ada zat yang terlarut di dalam air. Terdapat Mikrobiologis dan bakteri, serta adanya Radioaktif, yang mengeluarkan Radionuklida.
Tidak semua indikator tersebut bisa terverifikasi langsung oleh kasat mata atau pancaindera, unang menyarankan Pemerintah Kota Tasikmalaya bisa mengambil langkah preventif dengan mengujinya ke laboratorium kesehatan daerah (Labkesda).
Unang berharap warga bisa teredukasi terkait pencemaran yang terjadi di lingkungannya. termasuk bisa mencegahnya di kemudian hari. Sebab menurutnya, Potensi pencemaran tak hanya dari faktor eksternal seperti lokasi dekat TPA Ciangir atau pabrik plastik, tetapi juga pengetahuan masyarakat soal lingkungan yang sehat.
BACA JUGA:Resep Slime Sederhana yang Bisa Dibuat di Rumah: Panduan Lengkap dan Bahan-Bahannya
BACA JUGA:Cegah Penyalahgunaan, Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Musnahkan Ribuan Dokumen Nikah
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :