RADARTASIKTV.ID - Penutupan ini akan dilakukan selama dua pekan, sebagai upaya mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku atau PMK yang telah menyebabkan 470 ekor sapi terjangkit, serta 36 ekor sapi mati.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin, mengungkapkan bahwa penutupan ini dilakukan bersama dengan edukasi kepada petani dan peternak di seluruh wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Sebaran virus pmk ini teridentifikasi di wilayah Tasikmalaya Selatan, termasuk di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Bantarkalong, Karangnunggal, dan parungponteng. Kasus pertama kali ditemukan di desa Cikawung Ading, Kecamatan Cipatujah, pada Desember 2024.
Tatang Wahyudin menyebut penyebaran virus PMK diduga terjadi melalui pembelian hewan antar peternak yang tidak diperiksa secara ketat.
"Patut diduga bahwa penyebaran virus PMK ini terjadi pada saat pembelian dari peternak antar peternak, sehingga lolos pemeriksaan, terutama yang berasal dari Jawa Tengah, tepatnya wilayah Cilacap," ujarnya.
Dinas Pertanian menegaskan penutupan ini juga merupakan upaya untuk memastikan kebutuhan ternak pada hari raya idul fitri dan idul adha tetap terpenuhi tanpa terpengaruh wabah PMK.
Selain edukasi dan pemeriksaan hewan ternak, dinas pertanian juga telah melakukan vaksinasi terhadap 10 ribu hewan ternak sejak tahun 2024. Dinas pertanian berharap penyakit mulut dan kuku dapat ditekan dan tidak semakin menyebar ke wilayah lain.
BACA JUGA:Realisasi Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Banjar Belum Pasti, Persiapan Sudah Capai 90 Persen
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :