RADARTASIKTV.ID - Kasus asusila yang melibatkan anak di bawah umur masih menjadi masalah serius di Kabupaten Tasikmalaya. Tak hanya sebagai korban, sebagian anak juga terlibat sebagai pelaku.
Menurut ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, media sosial menjadi salah satu pemicu utama kasus-kasus tersebut.
Media sosial menjadi daya tarik besar bagi berbagai kalangan, termasuk anak-anak. Konten yang tidak sesuai dan minimnya pengawasan memicu terjadinya perilaku menyimpang, dikalangan anak-anak.
BACA JUGA:Kerap Ganggu dan Meresahkan Warga, Seorang Tuna Wisma Diamankan Satpol PP Kota Banjar
Namun, Ato Rinanto menegaskan bahwa media sosial bukan satu-satunya faktor. Lingkungan dan pola asuh juga memiliki pengaruh besar terhadap perilaku anak.
"Banyak kasus asusila yang melibatkan anak di bawah umur, entah menjadi korban atau bahkan pelaku, dipicu dari konten yang ada di media sosial. Media sosial itu menjadi sebuah produk baru yang sangat memikat bagi semua kalangan. Fenomena media sosial yang kurang pengawasan, baik dari orang tua maupun batasan dari pemerintah, menjadi salah satu pemicu tindakan tercela bagi para pelaku," ujarnya.
KPAID Kabupaten Tasikmalaya mengimbau agar orang tua lebih aktif mengawasi penggunaan media sosial oleh anak-anak.
Sinergi antara keluarga, sekolah, dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara positif dan mencegah perilaku menyimpang.
BACA JUGA:Disnakkan Ciamis Cegah PMK Dengan Aplikasi Sipartner, Klaim Tahun 2025 Baru Ditemukan 1 Kasus
BACA JUGA:KPID Lakukan Pendampingan Pada Korban Dugaan Rudapaksa, Dorong Penyidik Segera Menyelesaikan Kasus
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :