RADAR TV - Tari Merak salah satu tarian yang berasal dari Jawa Barat. Lebih tepatnya, tarian ini berasal dari daerah Bandung, Jawa Barat.
Minggu, 14 Mei 2023. Tarian ini dipilih oleh partai perindo untuk mengiringi bacalegnya saat mendaftar ke KPU. Pendaftaran itu dilaksanakan di KPU Bandung.
Tidak sedikit netizen yang menjadi pesaran mengenai tarian ini. Kalian termasuk salah satunya, ayo simak artikel ini sampai tuntas.
Sosok Pencipta Tari Merak
Buku yang berjudul Ragam Cipta menceritakan mengenai Tari merak. Menurut buku tersebut tari merak pertama kali tercipta pada tahun 1950an.
Baca Juga: Mengenal Jumlah Provinsi Di Indonesia
Penciptanya adalah seorang seniman Jawa Barat bernama Raden Tjetjep Soemantri. Seniman ini juga terkenal sebagai koreografer yang cukup handal.
Tjetjep sendiri merupakan seorang yang tidak bisa dipisahkan dengan perjalanan perkembangan seni tari di Indonesia. Hasil karyanya tidak sedikit.
Bahkan, sampai saat ini, para pembelajar seni masih sering mempelajari hasil karyanyadi instansi pendidikan. Dari sekolah-sekolah sampai ke universitas-universitas.
Namun, memang salah satu karyanya yang paling terkenal adalah tari merak ini.
Baca Juga: Mengenal Anjing Golden
Sumber Inspirasi dan Makna
Sesuai dengan namanya, inspirasi Tjetjep ketika menciptakan gerakan- gerakan ini adalah burung merak.
Ketika menciptakan gerakan-gerakan dalam tarian ini, Tjetjep melihat keindahan dari gerakan burung merak jantan saat memikatnya.
Jadi, gerakan-gerakan dalam tarian ini punya makna yang dalam ya, gengs!
Dalam segi makna, tarian ini memiliki makna yang cukup dalam. Setiap gerakan dalam tarian ini memiliki makna perwujudan rasa kagum terhadap keindahan burung merak.
Baca Juga: Nyari Baso Malang Terdekat Di Tasikmalaya? Ini Dia Tempatnya!
Pada praktiknya, perempuan dengan dandanan glamour dan eksotis lah yang membawakan tarian ini. Setiap penari mempunyai peranan masing-masing.
Ada yang berperan sebagai burung merak betina. Juga, ada yang berperan sebagai burung merak jantan.
Gelaran Tari Merak Pertama Kali
Tahun 1956 adalah tahun yang memiliki catatan sejarah hebat bagi bagi kota Bandung. Pasalnya, pada tahun tersebut sebuah konferensi tingkat tinggi (KTT) terlaksana di sana.
Pada gelaran konferensi tingkat internasional tersebut para delegasi dari setiap bangsa menonton tarian ini.
Itulah pertama kalinya tarian dini ditampilkan. Bukan pada acara ecek-ecek. Tapi, pada Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika. (***)