Santri diajarkan nilai-nilai kesederhanaan, kedisiplinan, dan kebersamaan, yang kemudian diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kontribusi Pesantren dalam Aspek Sosial dan Ekonomi
Pesantren di Tasikmalaya turut berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Banyak pesantren yang mengembangkan program kewirausahaan berbasis syariah, seperti koperasi pesantren, pertanian, peternakan, dan industri kreatif Islami.
Dengan demikian, pesantren bukan hanya sekedar menjadi pusat pendidikan, tetapi juga pendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dalam aspek sosial, pesantren sanga berperan aktif dalam menjaga keharmonisan masyarakat melalui berbagai kegiatan keagamaan dan sosial.
Majelis taklim, pengajian, serta program dakwah menjadi sarana untuk menyebarkan ajaran Islam dan memperkuat solidaritas di tengah masyarakat.
Pengaruh Pesantren terhadap Budaya Lokal
Pesantren di Tasikmalaya juga berkontribusi dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
Tradisi seperti Ngaji Kitab, Tawasulan, serta perayaan Maulid Nabi tetap terjaga berkat peran pesantren. Selain itu, seni budaya Islam seperti hadrah, marawis, dan qasidah juga berkembang dengan pesat di lingkungan pesantren.
Sebagai Kota Santri, Tasikmalaya memiliki pesantren yang tidak hanya berperan dalam pendidikan agama, tetapi juga dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya.
Dengan perkembangan zaman, pesantren terus berinovasi tanpa kehilangan identitas keislamannya. Keberadaan pesantren di Tasikmalaya menjadi bukti bahwa institusi ini tetap relevan dan memiliki kontribusi besar dalam membangun masyarakat yang religius, harmonis, dan sejahtera.