RADARTASIKTV.ID - Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, sebelumnya merupakan bagian dari Desa Batulawang sebelum pemekaran wilayah beberapa tahun lalu. kini, desa ini berdiri sendiri dan memiliki kewenangan penuh untuk mengembangkan potensinya.
Sejak zaman penjajahan Belanda, warga di wilayah ini sudah membudidayakan rambutan si Batulawang. Tanaman ini didatangkan dari Subang, Jawa Barat, dan mengalami mutasi alami karena unsur hara tanah yang berbeda. Hasilnya, rambutan si Batulawang memiliki rasa yang lebih manis dan tekstur yang khas.
Meski kini berada di wilayah Desa Karyamukti, rambutan ini tetap dikenal dengan sebutan si Batulawang, bahkan nama ini masih tertera dalam sertifikat resmi.
BACA JUGA:Rapat Paripurna Hari Jadi Ke-22 Kota Banjar, Meski Efisiensi Anggaran Optimis Program Berjalan Baik
"Kami sudah mengenal Rambutan Si Batulawang sejak tahun 1990. Saat itu, para sesepuh desa berupaya memperkenalkan buah ini ke masyarakat luas. Awalnya sulit karena tampilannya tidak menarik, tapi karena rasanya yang khas, akhirnya banyak yang mencari," ujarnya.
Berkat kerja keras warga, popularitas rambutan si Batulawang terus meningkat. Banyak warga yang menanamnya di pekarangan rumah, sehingga budidaya rambutan ini terus berlanjut hingga sekarang.
Dengan citarasa yang khas dan sejarah panjangnya, rambutan si Batulawang tak hanya menjadi komoditas andalan warga, tapi juga ikon pertanian lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :