RADARTASIKTV.ID - Terjangan angin kencang menjadi peringatan bahwa saat ini, tengah memasuki musim pancaroba yang rentan memicu kejadian bencana alam.
Bencana puting beliung yang terjadi pada selasa kemarin di Jalan Baru Lingkar Utara Kota Tasikmalaya, menyebabkan dampak cukup parah.
Selama ramadhan, lokasi jalan baru kerap jadi pusat kuliner warga. Akibat bencana itu, banyak pelaku usaha yang kedapatan terpaksa gulung tikar sebab dagangannya hancur diterpa angin puting beliung.
Salah satu bangunan yang terdampak adalah usaha kuliner Cilok Golden Street Food. Bangunan seluas 8x14 meter itu rusak total. Atap baja ringan pun terlepas dari bangunan.
BACA JUGA:PAN Kota Banjar Buka Penjaring Ketua DPD, Pendaftaran Terbuka Untuk Umum
Seorang pekerja pembangunan kedai, Rudi menuturkan, kini jualan dihentikan lantaran bangunan harus dibersihkan dan diratakan untuk bisa diperbaiki.
Selama kejadian, lima pegawai yang pada selasa sore berada di tempat itu bersembunyi di balik meja pelayanan selama dua jam. Biasanya Golden Street Food ini buka mulai pukul 13. 00 WIB dan tutup pada pukul 22.00 WIB.
Rudi juga membenarkan bahwa fenomena hujan es terjadi di lokasi yang sama. Keadaan yang disaksikan langsung itu, menambah kekhawatiran, jika memaksa ke luar ruangan, bisa terluka.
“Sebelumnya bangunan ini aman, dari segi kontruksi kokoh. Setelah kemaren kena angin itu kayak gini. Rata, gak ada yang bisa diperbaiki lagi harus mengulang dari awal,” ujarnya.
“Biasanya sudah di sini jam 1 siang untuk persiapan buka toko. Nah dari jam dua sudah mulai hujan deras terus ditambah angin yang kenceng dan kayak muter-muter gitu di sekitar sini aja. Semua ketakutan, cuman bisa sembunyi di balik meja ini. Pada nangis ada juga yang pingsan. Gak bisa keluar karena takut. Baru bisa keluar jam empat lebih,” kata rudi bercerita.
“Nunggu di bawah meja sampai hujan reda. Keluar juga takut karena hujan deras dan angin kencang banget. Ya ngeliat banget pas atap ini terbang kaca sampai pada pecah,” ujarnya.
Angin puting beliung merupakan bencana alam kedua terbanyak yang terjadi di Indonesia setelah banjir. Mitigasi bencana harus dipersiapkan agar peristiwa yang bisa terjadi sewaktu-waktu ini, tidak menimbulkan kerusakan dan korban yang masif.