RADARTASIKTV.ID - Sudah tiga bulan, program MBG berjalan secara reguler di beberapa sekolah di Kabupaten Tasikmalaya, salah satunya di SMA Negeri 2 Singaparna.
Sekolah ini merupakan sekolah pertama di Kabupaten Tasikmalaya yang menerima program tersebut.
Setiap harinya, para siswa sangat antusias menunggu kehadiran dari tim SPPG untuk mendistribusikan makanan ke sekolahnya.
Siswa mengaku senang karena mendapatkan makan siang gratis, serta menyebut bahwa rasanya enak dan belum ada keluhan terkait rasa sejauh ini.
Namun, beberapa siswa mengeluhkan kecilnya porsi yang diberikan BGN untuk Makan Bergizi Gratis.
Alhasil, beberapa siswa memilih untuk jajan sebagai penambah karena MBG dinilai kurang mengenyangkan.
BACA JUGA:KPAI Pusat Soroti Kasus Keracunan Massal Siswa di Kab. Tasik, Hasil Uji Lab Minta Segera Diumumkan
Bahkan, ada siswa yang memanfaatkan porsi lebih MBG untuk dikonsumsi karena satu porsi MBG dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat mereka.
Menanggapi keluhan siswa terkait kecilnya porsi, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Singaparna sekaligus Koordinator SPPI Kabupaten Tasikmalaya, I Dewa Gede Kharisma Yudha, menyebut bahwa porsi yang disediakan BGN merupakan porsi takaran gizi, di mana MBG ini ditargetkan mampu memenuhi 30 persen kebutuhan gizi anak.
Selain porsi, Dewa juga menampung sejumlah aspirasi dari para siswa terkait variasi menu. Ke depannya, Dewa berjanji bahwa menu MBG akan lebih bervariatif dan tentu tidak mengurangi nilai gizi yang telah ditetapkan.
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :