RADARTASIKTV.ID - Kabupaten Tasikmalaya yang selama ini dikenal dengan citra religius, saat ini dihadapkan pada lonjakan kasus asusila yang meresahkan.
Menyikapi hal tersebut, ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Saepuloh, menyatakan keprihatinannya.
Menurutnya, penanganan kasus asusila tidak bisa lagi hanya diserahkan kepada aparat penegak hukum atau KPAID saja. Ia mendorong agar seluruh elemen masyarakat turut terlibat secara nyata.
Asep juga menekankan peran strategis Pemkab Tasikmalaya dalam upaya pencegahan. edukasi tentang bahaya tindakan asusila dinilainya harus menjadi program utama.
BACA JUGA:Sekda Buka Kegiatan TMMD 2025 di Karangnunggal, Tak Hanya Membangun Fisik Namun Membangun Harapan
Bahkan, materi perlindungan anak dan kekerasan seksual perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum formal, mulai dari paud hingga sma.
Tak hanya pendekatan edukatif, Asep juga mendesak penegakan hukum yang lebih tegas dan tanpa kompromi. Hukuman berat bagi pelaku diharapkan menjadi efek jera dan pesan tegas bahwa tindakan asusila tidak ditoleransi.
"Saya mengapresiasi pihak kepolisian dan KPAID, tapi kita harus jujur, upaya itu saja tidak cukup. ini panggilan moral bagi kita semua untuk bertindak. ini bukan hanya soal keadilan bagi korban,tapi juga pesan keras bahwa kabupaten tasikmalaya tidak memberi ruang untuk pelaku asusila," ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Asep mengajak seluruh masyarakat bersatu menjaga citra kota santri dari ancaman tindakan amoral. Sinergi antar lembaga, pemerintah, dan warga dinilai menjadi kunci untuk mengembalikan marwah Kabupaten Tasikmalaya.
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :