RADARTASIKTV.ID - Beginilah kondisi SMA-SMK Pasundan 2 Tasikmalaya.
Halaman sekolah dipenuhi rerumputan liar. Kondisi bangunan yang tadinya digunakan untuk proses belajar mengajar terlihat kumuh serta tampak tidak terurus.
Plafon tampak jebol, pintu serta jendela terlihat rusak, dan ruangan kelas berserakan, menggambarkan sudah lama tidak digunakan.
BACA JUGA:Disambut Wali Kota, Kepulangan Jemaah Diharapkan Bawa Keberkahan Untuk Kemajuan Kota Tasikmalaya
Dari total 22 ruang yang ada di lahan satu hektare, hanya delapan ruang kelas yang masih layak digunakan.
Sekolah swasta yang berdiri sejak tahun 1986 ini sedang menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya.
Saat ini, sekolah yang beralamat di Jalan Liunggunung, Kecamatan Indihiang, pada tahun ajaran 2025–2026 baru menerima delapan calon siswa didik baru.
BACA JUGA:Wali Kota Tasikmalaya Lantik 68 Kepala Sekolah SD dan SMP, Kepsek Harus Jadi Penentu Arah Pendidikan
Kepala Sekolah Menengah Atas Pasundan 2 Tasikmalaya, Darus Darusman, mengatakan menurunnya minat pendaftar ke sekolahnya terjadi sejak diberlakukannya sistem zonasi. Padahal menurut Darusman, sejak dulu sekolah ini sudah menggratiskan uang bangunan bagi siswa didik.
Menurut Darusman, kebijakan pemerintah 50 siswa per rombongan belajar dirasa berat bagi sekolah swasta.
Darusman menambahkan, pihaknya masih berusaha untuk menambah calon siswa hingga akhir Agustus mendatang. Ia mengajak alumni dan semua pihak untuk bersama-sama menjaga keberlangsungan sekolah. Meski mengalami penurunan jumlah siswa, ia tetap menyimpan harapan agar Sekolah SMA Pasundan 2 bisa terus bertahan.
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :