RADARTASIKTV.ID - Pelatihan budi daya ikan ini diikuti oleh 30 peserta dari 10 kecamatan se-Kota Tasikmalaya. Mereka mendapatkan pembekalan menyeluruh, mulai dari teori hingga praktik budi daya ikan air tawar.
Ketua Kwarcab Serakan Pramuka Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengatakan kegiatan ini menjadi bentuk nyata pengembangan kreativitas dan keterampilan hidup bagi anggota Pramuka.
Setelah pelatihan teori, para peserta akan langsung melakukan praktik budi daya ikan. Yusuf juga menyebut ikan lele sebagai komoditas potensial untuk dikembangkan karena memiliki pasar yang stabil dan pertumbuhan cepat.
Yusuf berharap pelatihan ini bisa menjadi awal bagi anggota Pramuka untuk berwirausaha sekaligus membantu pemerintah dalam gerakan gemar makan ikan.
BACA JUGA:Kab. Tasikmalaya Daerah Rawan Bencana Nomor 3 di Jawa Barat, Ada 400 Titik Bencana Sepanjang Tahun
“Pramuka kan terus berkreasi, menumbuhkan kreativitas. Kebetulan Bu Ely, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan, juga Wakil Ketua Kwarcab. Jadi kita mencoba masuk ke bidang beliau agar Pramuka bisa ikut pelatihan budi daya ikan. Pramuka bisa jadi pelopor membudidayakan ikan. Ikan lele itu selalu diperlukan pedagang pecel lele. Kalau ada data pedagang pecel lele dan kebutuhan hariannya, nanti bisa dijadikan dasar kerja sama. Lele pertumbuhannya cepat, saya lihat di Yogya bahkan bisa seribu bibit hanya dalam wadah seukuran galon air. Biar teman-teman bisa berwirausaha, membantu pemerintah memasarkan dan mengampanyekan gemar makan ikan. Walau hanya lele, lele juga ikan,” ujar Yusuf.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Tasikmalaya, Ely Suminar, menjelaskan pelatihan ini mencakup seluruh proses budi daya, mulai dari pemijahan, pendederan, hingga pembesaran ikan.
Ely berharap keterlibatan Pramuka bisa berkontribusi pada peningkatan produksi ikan di Kota Tasikmalaya. Ia juga menyoroti tingkat konsumsi ikan masyarakat yang masih tergolong rendah.
BACA JUGA:Plaza Asia Bedah Rumah Warga, 15 Tahun Tak Layak Huni Kini Rumah Milik Roni Sudah Berdiri Kokoh
BACA JUGA:Viral BBM Pertalite Tercampur Air, Pertamina Minta Maaf, Siap Ganti Rugi hingga Buka Posko Aduan
Menurut Ely, hasil pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan kelompok budi daya baru di setiap ranting Pramuka, sekaligus mendorong kebiasaan masyarakat untuk lebih gemar mengonsumsi ikan lokal.
“Hari ini materi budi daya secara keseluruhan kita berikan. Dari awal sampai akhir, peserta memahami semua tahapnya. Konsumsi ikan di Kota Tasik masih di bawah 30 persen per kapita per tahun. Kalau dibagi 365 hari, berarti hanya sekitar 25 kilogram per orang per tahun, atau hanya beberapa gram per hari,” ujar perempuan yang juga Wakil Ketua Kwarcab itu.
Ely berharap kegiatan ini bukan hanya menumbuhkan keterampilan baru bagi para Pramuka muda, tetapi juga menegaskan peran gerakan kepanduan dalam mendukung ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat.
BACA JUGA: 3 Bulan Belum Cair, Ratusan Guru PAI Kota Banjar Tagih Tunjangan Profesi