Mengenal Hipersomnia dan Dampaknya pada Kualitas Hidup

Rabu 19-11-2025,12:10 WIB
Reporter : Gunawan
Editor : Gunawan

RADARTASIKTV.ID - Hipersomnia merupakan kondisi kesehatan yang sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Banyak orang menganggap rasa kantuk berlebih hanyalah akibat kurang tidur, padahal pada sebagian kasus, kondisi ini bisa menjadi gangguan medis yang perlu penanganan serius.

Hipersomnia membuat seseorang merasakan kantuk ekstrem sepanjang hari meski sudah tidur cukup, dan kondisi ini dapat mengganggu aktivitas, produktivitas, hingga kualitas hidup secara keseluruhan.

BACA JUGA:Kemendiktisaintek Danai Wisata Edukasi Pandai Besi Ciamis, Diproyeksikan Jadi Wisata Berbasis Digital

BACA JUGA:Gazebo Ambruk Menimpa Mahasiswa, Kampus Unsil Buka Suara

Apa Itu Hipersomnia?

Hipersomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan rasa kantuk berlebih di siang hari, meski seseorang telah tidur dalam durasi yang memadai pada malam sebelumnya.

Berbeda dengan rasa mengantuk biasa, kondisi ini bersifat kronis dan tidak hilang hanya dengan tidur tambahan. Penderita hipersomnia dapat tidur lebih dari 10 hingga 12 jam per hari, namun tetap merasa tidak segar saat bangun tidur.

Kondisi ini membuat aktivitas harian, baik belajar, bekerja, maupun berinteraksi menjadi lebih sulit dijalani.

Ciri-Ciri Hipersomnia yang Perlu Diwaspadai

Hipersomnia memiliki tanda-tanda yang sering kali mirip dengan kelelahan biasa, sehingga banyak penderitanya tidak menyadari bahwa mereka mengalami gangguan tidur.

Salah satu ciri utamanya adalah kebutuhan tidur yang sangat panjang tetapi tetap disertai rasa lelah ketika bangun.

Selain itu, penderita sering mengalami kesulitan berkonsentrasi, mudah kehilangan fokus, dan cenderung tertidur di situasi yang tidak tepat, seperti saat bekerja atau beraktivitas santai.

Rasa kantuk berlebih biasanya muncul secara tiba-tiba dan sulit ditahan. Beberapa orang juga melaporkan mengalami gangguan memori, suasana hati yang mudah berubah, dan rasa frustasi karena tidak bisa mengendalikan kantuk.

Gejala ini dapat menimbulkan dampak sosial maupun emosional, termasuk menurunnya performa kerja atau akademik.

BACA JUGA:Kampus Klaim Gazebo Ambruk Penuhi Persyaratan Teknis, PPK Pemeliharaan Bentuk Tim Investigasi

Kategori :