Haushofer kemudian memperluas konsep tersebut menjadi lebih strategis melalui teori Labensraum, yang menekankan pentingnya penguasaan wilayah, aliansi kawasan, serta kekuatan militer sebagai instrument untuk mempertahankan stabilitas dan supremasi suatu negara.
Teori Karl Haushofer memang di tengah meningkatnya ancaman non-tradisional seperti perang hibrida, dan konflik berbasis teknologi, pemikiran geopolitik Haushofer menawarkan kerangka analisis yang kuat untuk memahami bagaimana negara harus memanfaatkan ruang strategis dan kekuatan militer secara efektif.
Oleh karena itu, mengenai teori Haushofer menjadi suatu hal yang penting sebagai landasan teoritis dalam merumuskan strategi pertahanan negara modern yang lebih adaptif, komprehensif, dan berorientasi jangka panjang. Salah satu konsep penting Haushofer adalah pan-region, yang Dimana pembagian dunia ke dalam kawasan yang dipimpin oleh negara inti yang kuat.
Ide ini juga mencerminkan pandangan bahwa kekuatan sebuah negara tidak dapat dipisahkan dari kekuatan kawasan tempat. Ketika Kawasan stabil dan dipimpin oleh negara yang kuat secara ekonomis dan militer, maka suatu kawasan tersebut memiliki daya tawar yang lebih tinggi dalam permainan global.
Bagi Karl Haushofer militer adalah alat utama negara dalam mempertahankan eksistensi ruang strategisnya. Mlitertidak hanya berfungsi untuk menghadapi perang fisik, tetapi juga untuk menunjukan kekuatan itu digunakan sebagai strategi pencegahan, dengan menjaga stabilitas kawasan terutama di wilayah yang rawan konflik atau berpotensi menjadi perebutan pengaryh kekuatan besar. Mengamankan jalur logistik dan sumber daya yang secara geopolitik penting bagi keberlanjutan ekonomi negara, lalu dengan mendukung diplomasi karena militer meningkatkan posisi tawar dalam perundungan internasional.
Jadi memang konsep atau teori Haushofer masih relavan hingga saat ini, negara-negara besar juga mengimplementasikan power projection melalui penempatan pangkalan militer di luar negeri, patrol maritim di wilayah sengketa, serta modernisasi system persenjataan untuk mempertahankan dominasi strategis.
Relevansi pemikiran Haushofer dalam strategi pertahanan negara modern dapat berkembang dalam konteks yang berbeda, tetapi esensi pemikiran Haushofer dapat dilihat dalam strategi pertahanan modern seperti penguasaan ruang fisik dan non-fisik saat ini menjadi salah satu ruang pertahanan yang tidak hanya mencakup darat, laut, dan udara, tetapi sudah banyak negara yang mampu menguasai ruang tersebut akan memiliki keunggulan mayor dalam aspek militer dan geopolitik, dan ini merupakan wujud Lebensraum dalam versi kontemporer.
BACA JUGA:Mahasiswa Didorong Jadi Pelaku Industri Kreatif 5.0, Tingkatkan Kompetensi Perluas Kesempatan Karir
Aliansi sebagai pan-region baru, kerja sama pertahan dan interoperabilitas antar militer mencerminkan relevansi konsep pan-region, yang dimana negara tidak memiliki kekuatan geostrategis yang memadai tapi harus membangun kemitraan untuk menjaga stabilitas.
Pengamanan jalur perdangangan global di negara modern sangat bergantungan pada jalur logistik global seperti Selat Malaka, laut Cina Selatan, dan rute energi Timur Tengah. Memang pengamanan jalur ini sesuai dengan prinsip yang dibawa oleh Haushofer mengenai pentingnya ruang strategis dan sumber daya untuk kelangsungan negara.
Pemikiran Haushofer memberikan pandangan fundamental tentang pentingnya ruang, kekuatan, dan militer dalam struktur geopolitik dunia.
Teorinya menunjukan bahwa militer bukan sekedar alat tempur, tetapi suatu instrument geopolitik yang digunakan negara untuk menjaga stabilitas kawasan, menggunakan sumber daya strategis, dan untuk memperkuat posisi dalam sistem internasional.
Penulis: Fabian Achmad Ikram