Eksplorasi Mendalam Tentang Candi-Candi Terkenal di Indonesia

Senin 13-11-2023,20:00 WIB
Reporter : Nurohman
Editor : Nurohman

RADAR TASIK TV - Candi-candi di Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk dan merefleksikan warisan budaya yang kaya dan beragam.

Sebagai bagian integral dari sejarah Indonesia, candi-candi ini tidak hanya menjadi bukti kepiawaian arsitektur masa lalu, tetapi juga menceritakan kisah perjalanan spiritual, sosial, dan budaya masyarakat Indonesia pada zamannya.

Berikut adalah can-candi yang terkenal di Indonesia. Saking terkenalnya, candi-candi ini sering dijadikan destinasi wisata oleh para touris asing bahkan orang indonesia itu sendiri.

Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah salah satu keajaiban arsitektur dan spiritualitas di Indonesia. Dibangun pada abad ke-9 di tengah hutan Jawa Tengah, candi ini merupakan kompleks candi Buddha terbesar di dunia.

Arsitektur dan ornamen-ornamen khas Candi Borobudur sangat mencerminkan kompleksitas dan kedalaman pemahaman spiritual pada zamannya.

Candi Borobudur memiliki tiga tingkat berbentuk piramida dan sebuah stupa besar di puncaknya. Setiap tingkat menggambarkan tahapan dalam perjalanan menuju pencerahan dalam ajaran Buddha.

Struktur candi ini didesain dengan cermat dan simbolisme yang dalam. Lebih dari 2.600 panel relief menghiasi dinding candi, mengisahkan cerita dari ajaran Buddha, sejarah, mitologi, dan kehidupan sehari-hari masyarakat pada saat itu.

BACA JUGA:Melancong ke Lembang Bandung? Ke Farm House Lembang Aja!

Makna dan Spiritual Canda Boroudur

Candi Borobudur bukan hanya monumen fisik, tetapi juga representasi dari ajaran Buddha dan perjalanan spiritual menuju pencerahan.

Beberapa makna dan pesan spiritual yang terkandung dalam struktur candi ini meliputi:

Tahapan Pencerahan. Struktur tiga tingkat dan stupa-stupa mencerminkan konsep perjalanan menuju pencerahan dalam ajaran Buddha.

Setiap tingkat mewakili tahap awal, tengah, dan akhir dari perjalanan roh manusia menuju pemahaman dan kebijaksanaan sejati.

Anicca, Dukkha, Anatta. Ketiga prinsip penderitaan dalam ajaran Buddha, yaitu anicca (ketidakkekalan), dukkha (penderitaan), dan anatta (tidak ada diri sejati), tercermin dalam relief-relief yang menggambarkan berbagai sisi kehidupan dan pencarian makna.

Kategori :