Jika kadar kafeinnya besar, maka ketahanan terhadap hamanya juga makin besar. ‘
Kopi robusta cocok untuk dijadikan espresso blend karena robusta akan menghasilkan krema yang lebih berkualitas dibandingkan arabika.
Krema merupakan lapisan krim yang memiliki warna kuning dan akan muncul ketika ekstrasi espresso.
Ada beberapa negara terkenal yang memproduksi kopi robusta ini yakni Madagaskar, Indonesia, Brazil, Malaysia, Vietnam, India, dan Uganda.
BACA JUGA:Bisa Seenak Kopi Tubruk Ala Cafe, Ini Tips Cara Membuatnya
Apa itu Kopi Arabika?
Kopi Arabika adalah kopi yang berasalkan dari daerah dataran tinggi yakni Ethiopia Barat. Disebut Arabika karena kopi ini dibawa menuju suatu daerah dataran rendah di Arab.
Arabika tumbuh di bawah hutan tropis yang lebat dan di atas ketinggian 500 mdpl.
Kopi arabika sendiri paling cocok ditanam di suhu 15-24°C. Lalu untuk ketinggian, arabika paling maksimal akan ditanam dengan ketinggian 1000-2000 mdpl.
Lalu, arabika juga lebih biasa tumbuh di permukaan tanah yang besar kandungan organiknya. Kopi arabika berbentuk biji oval, pipih dan lonjong serta berukuran lebih besar dibandingkan robusta.
Lalu rasa yang muncul pun berbeda-beda yakni ada rasa fruity, nutty dan kacang-kacangan lalu aroma yang dikeluarkan adalah cenderung floral.
Teksturnya pun lebih halus. Ketika kopi arabika belum disangrai, aroma kopi ini cenderung memiliki bau seperti wangi buah blueberry.
Rasa yang ditimbulkan dari kopi arabika ini pjun cenderung manis dengan sedikit hint asam, lembut dan kental.
Tingkat kafein kopi arabika lebih kecil dibandingkan robusta yakni sekitar 1,1% sampai 1,5%. Itu artinya, kopi arabika rentan terkena hama dibandingkan kopi robusta yang tahan akan hama.
Arabika merupakan jenis kopi yang sulit untuk dirawat sebab mudah terkena hama dan juga penyakit.
Namun meskipun begitu, arabika merupakan kopi yang paling populer di dunia. Selain itu, kandungan gula dan lipid pada arabika lebih besar dibandingkan robusta yakni kandungannya sebanyak 60%.